Penabrak Pelajar Bercelurit di Magelang Dapat Penghargaan, Polisi: Masyarakat Ini Berjasa
ERA.id - Aksi pengemudi mobil yang menabrak pelaku kejahatan jalanan bercelurit di Kota Magelang viral di media sosial. Aksi mereka pun diganjar penghargaan oleh Polres Magelang.
Pemberian penghargaan digelar dalam apel pagi di Mapolresta Magelang, Kamis (9/3/2023). Mereka yang diganjar penghargaan adalah Didik Hermawan (41) dan M.Kholik Sugiarto (44), keduanya warga Mertoyudan, Magelang, serta Muslim Siregar (32), warga Subang, Jawa Barat.
Kapolresta Magelang Kombes Polisi Ruruh Wicaksono berterimakasih kepada ketiganya. "Tiga warga masyarakat ini telah berjasa membantu polisi menangkap pelaku kejahatan jalanan,” ucapnya.
Sebelumnya, Senin (6/3/2023) pagi, saat mengendarai mobil di Mertoyudan mereka melihat dua pengendara motor berboncengan dan membawa celurit. Senjata tajam itu diacung-acungkan ke ibu-ibu penjual di pasar. Saat dibuntuti dan direkam dalam video, pelaku juga mengayunkan celurit ke mobil.
Pelaku akhirnya ditabrak oleh mobil hingga dapat ditangkap petugas. Video aksi itu pun kemudian viral. Ruruh menyebut kasus itu hanya satu dari sejumlah kejahatan jalanan yang melibatkan pelajar.
“Sebelumnya ada beberapa kejadian pembacokan di antaranya di Muntilan, Grabag, serta Salaman, yang rata-rata pelakunya kebetulan anak di bawah umur masih berstatus pelajar. Ini sangat membuat kita prihatin,” imbuhnya.
Apalagi, berdasarkan hasil pemeriksaan, dua pelaku di Mertoyudan tersebut diketahui dalam kondisi mabuk berat. "Jam dua dini hari mereka keluar lagi untuk beli rokok sambil membawa celurit namun ternyata beli minuman keras,” ujarnya.
Aksi tiga warga tersebut menabrak pelaku, menurut Ruruh, membuat petugas dapat menangkap kedua pelaku. “Yang membuat bapak-bapak bertiga kaget adalah ketika itu saat di perjalanan tidak hanya mengacungkan celurit namun sempat memecahkan spion mobil dan memukul kap mobil," kata dia.
Menurutnya, jika mobil tak menabrak dua pelaku tersebut, aksi mereka bisa lebih membahayakan warga. "Kalau tidak ada bapak-bapak ini akibatnya seperti apa kejadian berikutnya. Karena di Muntilan (TKP lain) kejadiannya juga sama, mengayunkan celurit kepada setiap pengendara padahal tidak salah, tidak saling kenal," tutur Ruruh.
Namun tak berhenti hanya di pemberian penghargaan ini. Polisi juga mengimbau warga untuk memantau anak mereka agar tak terlibat kelompok kekerasan. “Tolong awasi anak-anak kita dalam pergaulan jangan sampai menjadi geng yang lebih besar. Anak-anak ini telah membuat akun medsos untuk melakukan tantang-tantangan,” ujarnya.
Selain itu, Polresta Magelang juga akan menggelar pertemuan dengan pihak sekolah dan meningkatkan patroli. "Tugas kita semua untuk mengawasi. Yang menjadi masalah di sini kita tidak bisa sepenuhnya mengawasi,” katanya.