Perlu Ada Pertemuan untuk Redam Ketegangan Cebong-Kampret
"Saya sudah usul dengan Pak Hasto (Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto) kemarin, ngobrol sama Pak Ferry (Waketum Partai Gerindra Ferry Juliantono), ada proses pertemuan secara periodik antar tim sukses itu harus dijembatani sehingga suara kesejukan kita jaga bareng," ucap Aria di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018).
Selain itu, kata Aria, pertemuan dua koalisi ini untuk menghalau kampanye hitam yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak suka dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga.
Namun, tambah dia, pertemuan seperti ini masih dalam wacana pribadi. Dirinya juga belum tahu apakah saran ini bisa disetujui atau tidak.
"Hal ini akan kita selesaikan dalam mekanisme seperti apa Pak Hasto sudah sepakat, Pak Ferry rasa-rasa sudah sepakat supaya warna keteduhan dapat terjaga," sebutnya.
Alasan lain dari rencana pertemuan tersebut, lanjut Aria, karena melihat ketegangan antara 'cebong' dan 'kampret' di media sosial sejak masa Pemilu Presiden 2014. Biar kamu tahu, cebong adalah julukan pendukung Jokowi, sedangkan kampret adalah julukan pendukung Prabowo.
"Yang kita lihat 4 tahun terakhir ini di dalam medsos yaitu terlalu head to head antara cebong dengan kampret yang tidak pernah selesai sejak 2014 sampai hari ini," tutur dia.
"Nah kita lihat strategi kita. Kita enggak akan lagi menggunakan cara-cara narasi di media sosial itu, membuat luka batin yang cukup dalam, tidak hanya bagaimana saling membuat kampanye negatif dan saling serang menyerang dan dalam 4 tahun terakhir ini dirawat terus menerus," tambahnya.