Pasca Kasus Siswa Tewas, Plt Bupati Bogor Ancam Tutup Sekolah yang Terlibat Tawuran

ERA.id - Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengancam akan menutup sekolah yang siswanya kedapatan terlibat dalam tawuran bahkan hingga menghilangkan nyawa orang lain pasca kasus tewasnya seorang siswa SMK di bilangan Jalan Raya Bogor-Jakarta, Pomad.

"Akan kami tutup sekolahnya," tegas Iwan usai mengunjungi kediaman Arya Saputra, siswa yang tewas ditebas senjata tajam oleh siswa lainnya, di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Senin (13/3/23).

Iwan pun mengaku akan mengumpulkan seluruh kepala SMA/SMK yang ada di wilayah Kabupaten Bogor untuk membahas secara intens persoalan tersebut.

"Dalam pertemuan itu, kami akan buat berjanjian pakta integritas. Kami ingin sekolah juga berkomitmen menjaga dan mengawasi siswanya," jelasnya.

Di samping itu, dia berharap kewenangan pengawasan SMA/SMK bisa dikembalikan lagi ke daerah.

Iwan menyebut, bahwa pengawasan yang dilakukan daerah akan lebih mempermudah pemerintah mengambil kebijakan, tanpa harus berkoordinasi dengan pemerintah yang di atasnya.

"Ya kami ingin pengawasan SMA atau SMK itu dikembalikan ke daerah ya, ke kabupaten. Supaya untuk menyelesaikan masalah ini tidak perlu komunikasi dengan Pemprov Jabar," kata Iwan.

Sejauh ini, pengawasan SMA/SMK sendiri dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Menurut Iwan, kondisi tersebut sedikit banyak mempengaruhi langkah pemda dalam mengambil kebijakan, salah satunya mengawasi kenakalan remaja.

Pasca kasus yang terjadi pada Arya Saputra, Iwan mengaku segera menggelar pertemuan dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah Bogor. Salah satunya membahas masa depan pengawasan SMA/SMK tersebut.

"Dalam pertemuan nanti, akan kami sampaikan kondisi yang ada saat ini," jelas Iwan.

Iwan sendiri mengaku sangat prihatin akan kejadian yang menimpa Arya Saputra. Dia menilai yang terjadi tersebut harus menjadi sebuah pelajaran agar ke depan tidak ada lagi siswa yang meninggal dunia seperti ini.

Iwan pun meminta seluruh pemangku kebijakan di wilayah seperti camat, kepala desa dan lurah, untuk bahu-membahu membantu meminimalisir persoalan kenakalan remaja di Kabupaten Bogor.

Dia tidak ingin kasus Arya Saputra kembali terulang di kemudian hari.

"Ini harus diantisipasi. Semuanya harus bergerak. Kami juga minta satgas sekolah untuk kembali dijalankan dengan maksimal. Dan kami minta pihak sekolah untuk lebih lagi mengawasi siswanya. Mudah-mudahan ini yang terakhir ya," tandas Iwan.