Emil Mau Jabar Jadi Provinsi Terbahagia di Indonesia
Sebelum kita membedah keinginan Ridwan Kamil aka Emil itu, mari kita lihat posisi Indonesia dulu. Negeri ini, merujuk pada data Action for Happiness selama periode 2015-2017, berada di peringkat ke-96 negara paling bahagia di dunia. Lima negara teratas yang menempati peringkat paling bahagia di dunia adalah Finlandia, Norwegia, Denmark, Islandia, dan Swiss. Sementara lima terbawah diisi Yaman, Tanzania, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah, dan Burundi.
Indonesia jauh di bawah tiga negara ASEAN lainnya seperti Singapura (34), Malaysia (35), dan Filipina (71). Cuma unggul dari Laos (110) dan Kamboja (120). Metode perhitungan untuk menentukan peringkat ini menggunakan mekanisme cantrill ladder dengan skala 0-1.
Ada beberapa indikator yang menjadi penentu peringkat kebahagiaan setiap negara. Di antaranya:
• GDP per kapita (berkaitan dengan aspek ekonomi)
• Angka Harapan Hidup (berkaitan dengan aspek kesehatan)
• Dukungan sosial (berkaitan dengan aspek kebersamaan)
• Kebebasan menentukan pilihan (berkaitan dengan aspek kebebasan)
• Kedermawanan (berkaitan dengan aspek Kebersamaan)
• Indeks persepsi korupsi (berkaitan dengan aspek pemerintahan yang bersih; kejujuran)
Oke, mari kita kembali ke Jawa Barat. Dilansir dari situs resmi Pemprov Jabar, Emil menang niat membuat Jabar sebagai provinsi terbahagia di Indonesia. Keberhasilannya memimpin Kota Bandung, tingkat kebahagiaan warga mencapai 90 persen, mau coba diaplikasikan di seluruh daerah di Jabar. Tekad itu disampaikan saat membuka Kongres Himpunan Psikologi Indoenesia (Himpsi) XII di Bandung, pekan lalu.
"Kita bertekad di akhir masa jabatan saya warga Jabar harus bahagia juga," kata pria yang aktif di media sosial ini.
Saat ini tingkat kebahagiaan Provinsi Jawa Barat berada di rangking 29 dari 34 Provinsi. Sejumlah inovasi yang berhasil meningkatkan indeks kebahagiaan di Kota Bandung; peningkatan ruang publik atau taman-taman, interaksi melalui media sosial, menemui warga tidak mampu hingga program Kekasih Juara, akan diterapkan di Jabar.
"Caranya rumus Bandung akan saya pakai, ada interaksi sosial, ruang publik, ruang silaturahmi, bertemu warga-warga tidak mampu, Kekasih Juara dan masih banyak lagi tapi bila nanti hasilnya belum maksimal ya kita cari cara lain lagi," beber Emil.
Khusus untuk program Kekasih Juara atau Kendaraan Konseling Silih Asih menurutnya inovasi tersebut akan cocok diterapkan di daerah-daerah yang tingkat stresnya cukup tinggi seperti di Kota Depok dan Bekasi.
"Salah satunya program Kekasih Juara, kalau Bandung membutuhkan berarti daerah lain pun butuh, terutama daerah urban. Ya, seperti Depok dan Bekasi yang tingkat stres nya lebih tinggi," ujarnya.
Program-program dalam upaya meningkatkan kebahagiaan tersebut, lanjut Emil, bahkan sudah dianggarkan di APBD Jabar tahun 2019
"Kita akan hadirkan program itu dan sudah saya anggarkan di APBD 2019," jelasnya.
Emil sadar, untuk bisa mencapai kebahagiaan, tidak hanya lewat membangun ruang-ruang fisik. Ruang batin pun harus diisi. Makanya dia meminta masukan dari para Psikolog dalam kongres Himpsi tersebut berupa teori-teori baru demi mewujudkan targetnya tersebut.
"Mungkin ada teori-teori baru dari Psikolog yang harus pemimpin pahami, makanya saya minta masukannya agar masyarakat ini dibangun tidak hanya dengan ruang-ruang fisik tapi ruang batin juga harus kita isi," katanya.