Erick Thohir Santai Tanggapi Black Campaign
Salah satu isu yang menyerang adalah soal dirinya akan dipanggil Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan korupsi sosialisasi Asian Games 2018. Menurut Erick, ini adalah contoh black campaign dan buatnya itu hal yang biasa.
"Yang penting kan buktinya. Contoh bagaimana hal itu diangkat, saya enggak mau bikin statement karena kita mau stay menghormati hukum. Tapi dari pihak kepolisian langsung mengangkat itu tidak benar," kata Erick usai rapat TKN KIK di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).
Presiden klub sepak bola Inter Milan ini menyayangkan maraknya kampanye hitam saat ini. "Kalau tiba-tiba hal ini terus terjadi, akhirnya tidak mendidik dan akhirnya ada saling serang. Akibatnya engga bagus. Makanya saya bilang track record tidak bisa dibohongi," ungkap Erick.
Dia yakin hal ini tak akan memengaruhi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 mendatang. Sebab, saat ini, masyarakat sudah pintar sehingga tak perlu bersikap berlebihan dalam menanggapi kampanye hitam tersebut.
Selain soal isu dirinya akan dipanggil ke Polda Metro Jaya, Erick juga santai menanggapi adanya tudingan dari kubu pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut dirinya adalah stuntman cawapres. Menurutnya, tanpa stuntman belum tentu film action bisa terjadi. Sehingga, tak ada masalah kalau dirinya dicap sebagai stuntman.
"Kalau stuntmant kan bagus. Kalau engga ada stuntman, engga ada film action ya kan. Memang masyarakat Indonesia belum biasa dengan stuntmant. Kenapa semuanya nonton drama kalau drama tangis-tangisan engga perlu stuntman nangis sendiri, jadi stuntmant itu kayaknya sesuatu yang memang baru dan saya rasa itu sah-sah saja. Yang penting kan kita fokus pada Pak Jokowi-nya," ungkapnya.
Erick juga bilang, meski Ma'ruf Amin sudah tua, namun, sosoknya ternyata tahu banyak hal seperti bisa bicara ekonomi bahkan bicara soal sepakbola. Erick memaparkan, bahwa ketika dirinya berada dalam satu ruang bersama bakal cawapres Jokowi itu, ia sempat berbincang soal sepakbola.
"Waktu di Cemara, tahu enggak bicara apa sama saya? Sepak bola. Pelatih terbaik, wah, saya bilang hebat juga. Alhmadulillah ini, yang saya rasa, kadang-kadang kita underestimate sama figur seseorang padahal luar biasa bisa bicara ekonomi, bisa bicara sepak bola jangan kaget juga bicara ekonomi juga bagus," tutupnya.