Antisipasi Lonjakan Wisatawan Saat Libur Idul Fitri, Begini Skenario Sandiaga Uno

ERA.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyiapkan berbagai skenario dan juga meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah guna mengantisipasi potensi lonjakan wisatawan saat libur Lebaran Idul Fitri 1444 H.

“Kita akan lakukan simulasi-simulasi sehingga nanti menjelang H-7 sudah disiapkan prosedur seperti crowd control-nya dan juga flow dari pengunjung dan lain sebagainya,” kata Sandiaga dikutip Selasa (28/3/2023). 

Libur Lebaran Idul Fitri 1444 H merupakan momentum liburan panjang pertama setelah pandemi COVID-19 dan pencabutan status PPKM. Karena itu, Sandiaga memperkirakan jumlah wisatawan akan membludak saat Lebaran nanti.

“Sudah kita mulai lakukan pemantauan dan semua posisinya sangat bersiap siaga karena ini pertama kalinya liburan panjang setelah pandemi,” ujar dia.

Dia mengatakan Kemenparekraf juga telah berkoordinasi dengan dinas pariwisata di kabupaten, kota, provinsi dan juga badan otorita di masing-masing destinasi pariwisata agar bersiap. Jajaran pemerintah daerah dan otoritas pariwisata, kata Sandi, perlu segera meningkatkan aspek penunjang keamanan, keselamatan, dan kebersihan di masa liburan setelah pandemi ini.

“Kalau semasa PPKM itu penguatan di bidang kesehatannya, kali ini fokusnya di bidang keamanan dan keselamatan dan kebersihan dan keberlanjutan,” ujar dia.

Kemenparekraf, kata Sandi, juga meningkatkan program pariwisata seperti dengan peluncuran tempat peristirahatan jalur mudik, dan juga destinasi wisata berbasis masjid untuk menarik kunjungan wisatawan..

"Baru saja kita me-launching untuk jalur mudik bahwa ada beberapa destinasi wisata, tahun lalu ada desa wisata yang kita launching, tahun ini ada beberapa rest area juga lokasi berbasis pariwisata berbasis masjid," ujarnya.

Adapun pemerintah memperkirakan terjadi 123,8 juta pergerakan wisatawan di masa mudik Lebaran Idul Fitri 1444 H yang diharapkan dapat membantu pencapaian target pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 1,4 miliar pada 2023. (Ant)