Calon Pengurus DKM Masjid Raya Al Jabbar Bawa Senjata dan Provokatif, Ridwan Kamil: Saya Menyesalkan!

ERA.id - Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun bersama tiga rekannya menggemparkan jagat maya karena pidatonya yang provokatif dan membawa senjata.

Diketahui, Ujang Hamdun merupakan salah satu calon pengurus DKM Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung milik Pemprov Jawa Barat.

Menanggapi video itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sangat menyesalkan aksi Ujang Hamdun bersama tiga rekannya. Apalagi, aksi tersebut viral di berbagai media sosial.

"Mendapat laporan ada peristiwa yang dilakukan Sekum MUI Kabupaten Sukabumi, intinya saya menyesalkan," ucap Emil sapaannya, Selasa (28/3/2023).

Emil mengaku baru mengetahui apabila Ujang Hamdun merupakan salah satu calon pengurus DKM Masjid Raya Al Jabbar. Menurutnya sebagai seorang tokoh, Ujang harusnya bisa memberikan teladan yang baik.

"Sebagai tokoh dalam kepengurusan majelis ulama harus memberikan sebuah keteladanan yang baik, bahwa ternyata beliau ada di kepengurusan Al Jabbar," ucapnya.

Emil memaparkan, kepengurusan DKM Masjid Raya Al Jabbar merupakan perwakilan MUI dari 27 daerah serta ormas Islam. Namun, atas beredarnya video itu Emil akan segera mengevaluasi kepengurusan DKM Masjid Raya Al Jabbar.

"Ternyata dikemudian hari ditemukan ada hal yang sifatnya tidak baik atau tidak sesuai aturan, tentu bisa dievaluasi kepengurusan di Al Jabbar tersebut," paparnya.

"Masing-masing individu membawa sejarah perilaku dinamika setelah mempunyai jabatan maka. Akan jadi tanggung jawab," kata dia menambahkan.

Sementara itu, Era.id mendapatkan informasi Ujang Hamdun telah memberikan klarifikasi atas video dirinya bersama tiga rekannya itu.

Ia bersama tiga rekannya pun memastikan setia terhadap NKRI. Ujang juga mengaku bahwa dirinya menjadi salah satu pembina narapidana teroris.

"Saya bersama rekan-rekan ini ada Kang Anton, Kang Rozak, dan David bahwa pertama saya sampaikan dulu secara tegas, saya NKRI dan kegiatan saya bagaimana membina narapidana dan napiter. Kemarin baru deklarasi setia kepada NKRI, ikrar kembali setia kepada negara," kata Ujang Hamdun baru-baru ini.

Selain itu, Ujang pun membantah ada dugaan terafiliasi dengan kelompok teroris tertentu. Menurutnya, video itu dibuat untuk konsumsi pribadinya.

"Saya tidak terafiliasi dengan aliran-aliran garis keras, kami juga tidak ada sedikit pun niat untuk melawan NKRI atau apapun yang ditunjukan. (Tujuan) konsumsi pribadi artinya untuk internal teman-teman pengajian dan tidak ada tujuan disebarluaskan," tutupnya.