Belasan Warung Makan di Mataram Kena Razia karena Buka Siang Hari
ERA.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menemukan belasan warung makan yang buka di siang hari saat Ramadhan 1444 Hijriah.
"Dari kegiatan razia warung makan pada Senin (27/3), kami menemukan masih ada sekitar 15 warung yang buka dan melayani pembeli di siang hari," kata Kepala Satpol PP Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Selasa.
Disebutkan, kegiatan razia tersebut sebagai tindak lanjut dari Edaran Wali Kota Mataram Nomor:100.3.4/275/SETDA/III/2023, tentang Pelaksanaan Kegiatan Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Dalam edaran itu disebutkan rumah makan, warung, restoran dan lesehan di Kota Mataram dapat membuka usahanya mulai pukul 16.00 Wita sampai pukul 04.30 Wita.
“Karena itu, pemilik usaha yang tidak taat akan kita tindak tegas sesuai dengan regulasi yang ada,” katanya.
Dikatakan, belasan warung yang ditemukan beroperasi siang hari itu berada di beberapa titik diantaranya di Jalan Ismail Marzuki , kawasan pusat perbelanjaan, Pancaka, dan Karang Tapen.
Saat dilakukan razia, aktivitas warung memang terlihat tutup karena kendaraan pembeli juga disimpan di tempat yang tidak terlihat. Namun setelah anggota Satpol PP masuk ternyata banyak orang yang sedang makan di dalamnya.
"Aktivitas warung kita bubarkan dan minta pedagang tutup," katanya.
Untuk menghindari terjadinya hal serupa, jajaran Satpol PP sudah memberikan peringatan kepada pemilik warung agar tidak lagi membuka warung sebelum pukul 16.00 Wita sesuai edaran yang telah diberikan dan disosialisasikan H-2 bulan Ramadhan 1444 Hijriah.
"Setelah kami tegur dan ingatkan, kami akan kasi waktu tiga hari sambil dipantau. Jika dalam tiga hari mereka tidak mengindahkan peringatan, kami akan mengambil tindakan tegas dengan menertibkan semua barang dagangan mereka," katanya.
Sementara, lanjut Irwan, hasil kegiatan razia di rumah makan dan restoran siap saji, sejauh ini mereka masih taat dengan penetapan jadwal jam buka dan tutup selama puasa.
“Memang banyak yang minta keringanan untuk buka beberapa jam sebelum ketentuan, tapi kami tetap mengarahkan mereka agar mengikuti aturan yang ada,” katanya.