Ganjar Pranowo Bantu Perantau Jateng Pulang Kampung, Salurkan 11.608 Kuota Mudik Gratis

ERA.id - Setelah meluncurkan Program Mudik Gratis dengan transportasi bus beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluncurkan program serupa, namun dengan moda transpotasi kereta api. Antusias masyarakat yang sangat tinggi membuat kuota 1.888 kursi ludes hanya dalam 30 menit.

"Kami melihat ternyata animo masyarakat untuk menggunakan fasilitas mudik kita tinggi sekali. Jadi kalau kemarin beberapa moda sudah kami launching, responsnya cepat sekali. Baru beberapa menit, langsung habis," kata Gubenur di kantornya, Senin (27/3/2023).

Selain diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kegiatan mudik gratis juga diselenggarakan oleh elemen/instansi lain dengan armada bus, yaitu : Bank Jateng yang menyediakan 45 bus, Jasa Raharja dengan 12 bus, Paguyuban Jawa Tengah dengan 5 bus dan dari kabupaten kota sebanyak 85 bus.

Total jumlah kuota Mudik Gratis Jateng 2023 yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah 11.608.  Jumlah itu meliputi, 1.888 orang dengan kereta api dan 9.720 orang dengan armada bus, dengan rincian : 2.700 orang (50 bus) dari Badan Penghubung, 1.980 orang (45 bus) dari Bank Jateng, 600 orang (12 bus) dari Jasa Raharja, 250 orang (5 bus) dari Paguyuban Jawa Tengah dan 4.190 orang (85 bus) dari kab/kota se-Jawa Tengah.

Terdapat tiga kereta dari Jakarta yang akan membawa peserta Mudik Gratis Jateng 2023. KA Menoreh tujuan Semarang akan membawa 640 peserta, KA Jaka Tingkir tujuan Solo membawa 608 peserta, KA Kutojaya Uttara tujuan Kutoarjo akan membawa 640 peserta. Pemberangkatan dengan ketiga kereta tersebut akan dilakukan dari Stasiun Pasar Senen pada Selasa 18 April mendatang.

"Ternyata juga luar biasa (peminat). Kereta ini menurut saya nyaman dan relatif on time, (tepat waktu) kecuali ada gangguan. Ini yang kita coba fasilitasi," ujarnya.

Gubernur berharap, Program Mudik Gratis Jateng 2023 bisa mengakomodir warga Jawa Tengah yang merantau di Jabodetabek agar bisa merayakan lebaran di kampung halaman. "Target kami yang ingin kami sasar ada asisten rumah tangga, pedagang kecil atau asongan, buruh bangunan atau buruh pabrik, pengemudi ojek online dan penyandang disabilitas," ujarnya.