China Sanksi Duta Besar Taiwan untuk AS Imbas Pertemuan Presiden Taiwan dengan Ketua DPR AS
ERA.id - China pada Jumat (7/3/2024) menjatuhkan sanksi kepada Duta Besar Taiwan untuk Amerika Serikat Hsiao Bi-khim dan dua lembaga Amerika Serikat (AS) yang menjamu pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen saat singgah di AS sebagai bagian dari lawatan ke Amerika Tengah.
Langkah itu diambil setelah Tsai bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Kevin McCarthy pada Rabu (5/4/2023) di California.
Seorang juru bicara Partai Komunis cabang Taiwan menyebut Hsiao "separatis kemerdekaan Taiwan yang gigih" dan melarangnya serta anggota keluarganya memasuki daratan China, Hong Kong, dan Makau.
Sanksi itu juga diterapkan kepada sponsor keuangan Hsiao dan bisnis-bisnis terkait yang dilarang bekerja sama dengan organisasi dan individu apa pun di China daratan.
Beijing juga melarang lembaga Hudson Institute dan Ronald Reagan Presidential Library untuk berhubungan dengan individu dan organisasi di China. Hudson Institute diketahui menggelar acara tertutup di New York pekan lalu dengan dihadiri Tsai, sedangkan Ronald Reagan Presidential Library menjadi tempat pertemuan Tsai dan McCarthy.
Kementerian Luar Negeri China juga membidik para pejabat senior dalam dua lembaga tersebut, membekukan properti mereka di China, melarang mereka berinteraksi dengan organisasi dan individu China, serta menghentikan penerbitan visa untuk mereka.
Kantor Urusan Taiwan pada Dewan Negara China pada Jumat juga mengumumkan hukuman kepada sebuah lembaga think tank Taiwan dan sebuah organisasi regional karena mengadvokasi kemerdekaan pulau itu dan melarang pemimpin mereka memasuki China daratan, Hong Kong, dan Makau, kata Kantor Berita Xinhua seperti dilansir dari Antara.
China yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memberontak telah memberi peringatan tindakan balasan sebelum Tsai berbicara dengan pejabat negara tertinggi ketiga di AS itu.
Tsai mengatakan kepada wartawan yang mendampinginya di AS pada Kamis (6/4/2023) bahwa pertemuan langsung dengan AS akan "membantu kestabilan hubungan lintas selat dan kedamaian regional".
Tsai juga meminta Beijing "menahan diri dan tidak bereaksi berlebihan."
China dan Taiwan memiliki pemerintahan sendiri-sendiri sejak pecah pada 1949 akibat perang saudara.