Viral, Dokter Koas di Medan Cekcok karena Parkir, Pihak RS Bakal Beri Sanksi Etik
ERA.id - Aksi arogan seorang dokter perempuan terhadap pengunjung viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di parkiran RSUD Pirngadi, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (10/4/2023).
Video bermula memperlihatkan dokter tersebut mendatangi kedua pengunjung yang tengah berada di dalam mobil. Merasa mendapat intimidasi, pengunjung tersebut lalu merekam sosok dokter perempuan memakai kacamata ini.
"Ini woi, ini dokter galak banget ini. Tengok ya, ini ada gilanya ini ya. Kok nantang-nantang pula, mukul-mukul mobil orang, ini nih orangnya," ucap pengunjung tersebut.
Dokter perempuan yang memasang wajah penuh amarah tersebut lalu membalas ucapan pengunjung. "Penakut," bentaknya.
Dokter kemudian membuka paksa pintu mobil pengunjung tersebut. Kemudian menarik paksa keluar pengunjung yang juga perempuan ini.
"Oh ini pemukulan, apa kau nantang pula kau, mukul-mukul orang pula kau," kata pengunjung.
Perisitiwa ini akhirnya membuat pihak RSUD Pirngadi angkat bicara. Humas RSUD Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin menjelaskan perisitiwa ini dilatarbelakangi kesalahpahaman antar dokter dan pengunjung.
Edison menerangkan kesalahpahaman bermula saat pengunjung tersebut membunyikan klakson mobil di depan mobil dokter yang saat itu sedang terparkir. Kejadian ini akhirnya membuat mereka terlibat cekcok.
"Karena saat parkir dirinya di klakson oleh yang merekam kejadian itu. Lantas dia keluar dan terjadi keributan karena suami ibu yang merekam itu mengklakson," terangnya, Selasa (11/4/2023).
Edison menyebut dokter perempuan ini merupakan mahasiswi koas dari salah satu universitas di Kota Medan. Dokter muda ini berinisial F dan pihaknya juga sudah memanggil untuk memintai keterangan.
"Jadi menurut penjelasan koas atau dokter muda itu hanya karena salah paham," tambahnya.
Edison turut membantah narasi pengunjung yang mengaku dipukul oleh dokter muda tersebut. Melainkan, mahasiswi koas ini hanya membuka pintu mobil pengunjung.
"Kalau untuk sanksi terhadap koas itu mungkin lebih ke etika ya," pungkasnya.