Kasus Dugaan Kebocoran Data KPK di Kementerian ESDM Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
ERA.id - Ramai dibicarakan kasus dugaan kebocoran dokumen penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kementerian ESDM. Ketua KPK, Firli Bahuri disebut-sebut terlibat dalam kasus kebocoran data tersebut.
Lembaga Pengawasan dan Pengawalan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI) pun melaporkan kasus dugaan kebocoran dokumen penyelidikan KPK ini ke Polda Metro Jaya. Laporan ini teregister dengan nomor LP/B/1951/IV/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 11 April 2023.
Dari pelaporan LP3HI itu, terlapor masih dalam proses penyelidikan. LP3HI melaporkan kasus kebocoran data KPK ini dengan dugaan pelanggaran Pasal 54 UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan/atau Pasal 112 KUHP.
"Laporan ini terkait dengan bocornya hasil penyelidikan KPK atas tindak pidana korupsi dalam bidang pertambangan di Kementerian ESDM, yang ditemukan pada saat penggeledahan di kantor ESDM," kata Kurniawan kepada wartawan dikutip Rabu (12/4/2023).
Kurniawan menjelaskan laporan itu dibuat di Polda Metro Jaya karena kantor KPK dan Kementerian ESDM berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Selain itu, juga karena Kapolda Metro Jaya sekarang ialah Irjen Karyoto.
"Di samping itu karena Kapolda Metro yang baru adalah mantan Direktur Penyidikan KPK. Sehingga dia sangat paham dokumen mana yang termasuk dokumen rahasia dan mana yang konsumsi publik," ucapnya.
Diketahui, kasus dugaan kebocoran dokumen penyelidikan KPK di Kementerian ESDM sempat viral di media sosial. Akun Twitter @dimdim0783 mengunggah video berisi percakapan dua orang yang sedang berhadapan sambil mengeluarkan dokumen dari dalam keranjang plastik.
Terlihat ada sejumlah dokumen yang berlogo Kementerian ESDM. Keduanya lalu berbincang sambil memilah-milah dokumen.
Salah satu pria menyebut dokumen itu didapat dari Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Lalu Arifin mendapat berkas itu dari Firli Bahuri.
"Oh ini, ini yang saya cerita tadi nih," kata pria dalam video itu.
"Nggak usah diinfoin," balas pria yang memakai sarung tangan hitam.
"Iya saya disebut di sini, itu dari Pak Menteri dapatnya dari Pak Firli, dari Pak Firli dapatnya," balas pria itu.
"Sebaiknya jangan deh, sensitif," timpal pria tersebut.