Sandiaga Bakal Istikharah 10 Malam Sebelum Putuskan Pilih PPP atau Gerindra, Keputusannya Setelah Lebaran
ERA.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, akan melaksanakan salat istikharah selama 10 hari sebelum mengambil keputusan terkait dengan karir politiknya.
Dia mengatakan, harus memilih antara pindah menjadi kader Partai Perasatuan Pembangunan (PPP) atau tetap sebagai kader Partai Gerindra merupakan keputusan yang sangat sulit.
"Ini keputusan yang berat yang harus diambil, saya akan salat istikharah khusus pada 10 hari terakhir bulan Ramadan ini untuk memantapkan," kata Sandiaga melalui keterangan tertulisnya, Kamis (13/4/2023).
Keputusan akhir, kata Sandiaga, akan diumumkan setelah Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.
"Insyaallah habis lebaran sudah ada keputusan finalnya," kata Sandiaga.
Terkait apakah sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subinato, dia meminta semua pihak bersabar. Terlebih saat ini masih dalam momen bulan Ramadan.
Sandiaga mengatakan, akan menghargai apapun keputusan dari elite Partai Gerindra, terlebih Prabowo.
"Bisa ditanyakan ke Gerindra langsung, karena saya sebagai kader Gerindra sangat menghargai masukan, undangan dan pemikiran dari pimpinan-pimpinan partai politik,” katanya.
“Sekali lagi kita sabar, kita tunggu prosesnya karena kita harus menjaga etika politik dan memastikan etika politik kita ini penuh dengan kesantunan. Beliau negarawan yang saya sangat santuni dan hargai. Apa yang menjadi masukan dari beliau, pemikiran-pemikiran beliau menjadi masukan bagi saya untuk melangkah ke depan,” imbuh Sandiaga.
Kabar kepindahan Sandiaga ke PPP lama terdengar. Belakangan PPP memberi sinyal bahwa mantan wakil gubernur DKI Jakarta dipastikan bakal jadi kader partai berlambang Ka'bah.
Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subinato mengaku belum mendangar kabar tersebut dan belum ada pembicaraan resmi dengan Sandiaga mengenai hal tersebut.
"Eggak, belum ada (mendengar kabar Sandiaga pindah ke PPP). Secara resmi belum," kata Prabowo di kediamannya Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, Rabu (5/4).
Meski begitu, Prabowo menegaskan, Gerindra merupakan partai politik yang terbuka. Artinya, siapa saja boleh bergabung, tapi juga tidak melarang apabila ada kader yang ingin keluar.
"Kita partai kebangsaan yang terbuka. Tiap orang asal pancasilais, menerima UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, pro rakyat, kita terima di Gerindra," katanya.
"Tapi, kalau ada yang mau pindah juga tidak melarang," tegas Prabowo.