PPP Minta Jatah Cawapres, PDIP: Kita Kedepankan Kerja Sama Politik Lebih Dulu

ERA.id - PDI Perjuangan tak terlalu terbru-buru menentukan bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Hal ini merespons permintaan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) agar memperoleh jatah cawapres usai memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya akan mengdepankan kerja sama politk sebelum mengambil keputusan terkait bakal cawapres.

"Kalau melihat dari pengalaman 2014-2019, makan akan dikedepankan dulu kerja sama politik," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023).

PDIP, kata Hasto, dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan dengan PPP. Dia mengatakan, menilik sejarah partainya dengan partai berlambang Ka'bah itu tentunya terdapat sejumlah pandangan tersendiri.

"Tentu saja PPP dengan sejarah yang panjang, juga di dalam kaitannya siapa yang akan menjadi calon wakil presiden, tentu saja punya suatu pandangan tersendiri," katanya.

Lebih lanjut, dia menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan tujuh nasma potensial untuk dipasangan dengan Ganjar.

Menurutnya, seluruh nama-nama potensial akan dibahas bersama.

"Setelah itu mengerucut maka baru kemudian secara dinamis kita akan cermati," ucapnya.

Sebelumnya, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menyampaikan, akan memaksimalkan komunikasi politik dengan berbagai pihak untuk mendorong kader partainya menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dia bilang, hal ini merupakan mandat dari keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-V DPP PPP.

"DPP PPP akan berusaha maksimal melakukan komunikasi dan langkah-langkah politik untuk mendorong kader PPP dapat dipasangkan sebagai wakil presiden RI, mendampingi bapak Ganjar Pranowo," kata Mardiono di kediamannya, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (26/4).

"Ini saya tekankan, karena ini adalah amanat dari hasil rapat konstitusi PPP," imbuhnya.

Menurut Mardiono, harapan PPP ini tidak berlebihan. Dia lantas menyinggung tokoh senior patrai berlambang Ka'bah Hamzah Haz yang pernah menjadi wakil presiden Megawati Soekarnoputri pada 1999.

"Kenginan ini bukan harapan yang berlebihan, mengingat kader PPP, bapak Hamzah Haz pernah menjadi wakil presiden mendampingi ibu Megawati Soekarnoputri," ucapnya.