Mengharukan, Begini Cerita Anak Gus Dur Mengapa Ayahnya Pilih Tinggal di Istana Negara
ERA.id - Selang 14 tahun setelah Abdurrahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur wafat, putri sulungnya, Alissa Wahid, membeberkan alasan sang ayah memilih tinggal di Istana Negara saat menjabat presiden dibandingkan rumahnya sendiri.
"Jadi ingat keputusan #GusDur tinggal di istana adalah karena tidak mau uang negara digunakan utk membangun rumah Ciganjur," tulis Alissa lewat Twitter-nya, Jumat (28/4/2023).
Gus Dur dan keluarganya diketahui tinggal di Ciganjur, Jakarta Selatan, sejak tahun 1991 sepulangnya Gus Dur dari Amerika Serikat. Ia sekaligus mengasuh pondok pesantren di sana hingga diangkat sebagai presiden.
Menurut Alissa, sang ayah tak mau tinggal di rumah Ciganjur sewaktu menjadi presiden karena uang negara nanti akan dipakai untuk fasilitas presiden seperti Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), protokol, dan lainnya.
"Rumah asli kami kecil. Kata beliau 'jangan seperti jalan cendana'," tambah Alissa.
Jalan Cendana sendiri merujuk kepada kediaman Soeharto semasa hidupnya. Berlawanan dengan Gus Dur, presiden kedua Indonesia itu memilih tinggal di rumahnya ketimbang istana.
Sebelum pengakuan dari Alissa Wahid, putri kedua Gus Dur Yenny Wahid juga sempat mengungkapkan alasan mengapa ayahnya memilih tinggal di istana.
"Istana sangat tidak nyaman untuk ditinggali, penuh nyamuk, dingin karena AC-nya sentral, serem suasananya. Tapi Gus Dur memutuskan tinggal di sana untuk menghemat uang negara," kata Yenny di Twitter-nya pada tahun 2014 silam. Ia juga bercerita bahwa adiknya, Inayah Wahid, sering diganggu makhluk halus selama tinggal di istana.
Selain Gus Dur, hanya Sukarno dan Joko Widodo yang memilih tinggal di Istana Negara selama menjabat sebagai presiden. Sementara sisanya memilih tinggal di rumah masing-masing. Adapun Susilo Bambang Yudhoyono baru memutuskan tinggal di istana menjelang turun jabatan.