Menko PMK: Mayoritas Buruh di Indonesia Generasi "Sandwich"

ERA.id - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengatakan mayoritas buruh di Indonesia masuk ke dalam generasi sandwich (sandwich generation).

"Saya belum menemukan beberapa angka yang pasti tapi kita pastikan mayoritas buruh kita itu adalah generasi sandwich," ujar Muhadjir dalam Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan generasi sandwich merupakan generasi yang harus menanggung hidup generasi di atasnya seperti orang tuanya, diri sendiri, dan generasi bawahnya yaitu anak.

"Dan generasi sandwich inilah yang harus kita waspadai jangan sampai akan mengganggu proses upaya kita untuk membangun pertumbuhan Indonesia sebaik-baiknya," tuturnya.

Menurutnya, generasi sandwich rentan terhadap kemiskinan. Jika generasi sandwich terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maka pihak yang dinafkahi bakal terdampak.

"Begitu dia (generasi sandwich) kena PHK maka kemiskinan itu akan terjun bebas, kemiskinan ekstrem kita masih tinggi, sekitar 6 juta penduduk kita miskin ekstrem," paparnya.

Dalam rangka mengantisipasi hal itu, Muhadjir mengemukakan setidaknya terdapat lima skema yang disiapkan pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan, yakni jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun, jaminan hari tua, dan jaminan kehilangan pekerjaan.

"Mestinya dengan lima jaminan yang ada ini buruh atau pekerja kita sudah jauh lebih baik, lebih nyaman dan tidak perlu khawatir masa depannya," katanya.

Ketika generasi sandwich terkena PHK, ia menambahkan, mereka juga dapat mengambil program respilling dan upskilling, salah satunya melalui Kartu Prakerja. Kemudian, jika ingin menjadi pengusaha atau belajar menjadi enterpreneur juga sudah ada paket-paket untuk pembiayaannya.

"Mestinya secara sistemik sekarang sudah berjalan dengan baik cuma bagaimana melakukan edukasi, sosialisasi kepada para pekerja, para buruh bahwa ada paket-paket yang bisa ambil," katanya.

Ke depan, ia menambahkan, kepesertaan dari tenaga kerja akan diperluas ke sektor informal untuk memastikan mereka juga mendapatkan jaminan, mulai dari jaminan kecelakaan hingga hari tuanya.

"Dan itu sudah mekanisme, saya kira sudah relatif tertata dengan baik," ujarnya.

Muhadjir menekankan pihak birokrasi harus memberikan pelayanan yang baik agar program pemerintah itu dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.