Belajar dari Kasus Virgoun: Pasangan Selingkuh Perlukah Diumbar ke Publik?

ERA.id - Siapa yang tak tahu lagu Diary Depresiku? 16 tahun lalu lagu itu meledak di pasaran dan jadi lagu kebangsaan anak-anak broken home di mana-mana. Seperti judulnya, sosok "aku" dalam lagu yang dinyanyikan Virgoun itu menunjukkan seorang anak yang depresi karena rumah tangga orang tuanya berantakan. Luka di hatinya kembali menyala tiap turun hujan dan hanya bisa sejenak dilupakan dengan menenggak arak atau menggores kaca di lengan. Tipikal gambaran orang-orang depresi yang sering kita temui di media sosial.

"Arti sebuah perceraian yang hancurkan semua hal indah, yang dulu pernah aku miliki," bunyi sebait liriknya.

Seperti sama-sama kita tahu, Virgoun menikah dengan eks anggota girlband bernama Inara dan dikaruniai tiga orang anak. Setelah delapan tahun rumah tangga mereka berlayar, tiba-tiba sang istri membongkar perselingkuhan dan bobrok suaminya di media sosial. 

Inara Rusli dan Virgoun. (Istimewa)

Ceritanya, Virgoun main api dengan anak bau kencur sejak 2021. Tsunami fakta dibeberkan Inara hingga Instastory-nya menjelma titik-titik: Virgoun pernah bawa selingkuhannya ke rumah; Virgoun pernah paksa Inara berhubungan badan di bulan puasa; Virgoun pernah paksa Inara lepas jilbab; Virgoun ini, Virgoun itu. Publik syok betapa seorang ayah dan suami yang sering bikin lagu romantis nan manis tadi ternyata tak seperti yang mereka bayangkan.

Inara juga menyebar surat perjanjian suaminya yang ditandatangani langsung oleh Virgoun. Pelantun lagu Surat Cinta untuk Starla itu mengakui perselingkuhannya dan berjanji takkan mengulanginya, dengan konsekuensi akan bercerai; memberi tunjangan sebesar Rp40 juta per bulan ke Inara; dan melepaskan hak asuh ketiga anaknya jika ketahuan selingkuh lagi.

Isi surat pernyataan Virgoun yang disebar istrinya di media sosial. (Istimewa)

Namun, setelah Inara dengan sukarela membawa urusan rumah tangganya ke publik, drama makin berlarut-larut sampai hari ini. Terbaru, sosok perempuan yang dituduh sebagai selingkuhan Virgoun berikan somasi kepada pasangan suami-istri itu karena merasa tak bersalah. Ia juga mengancam akan memproses hukum jika dalam waktu dua hari mereka belum minta maaf. 

Apa yang bisa kita pelajari dari sini? Pertama dan yang paling utama tentu jangan selingkuh. Kedua, semisal diselingkuhi, ada banyak cara yang bisa ditempuh sebelum buru-buru speak up di media sosial, tergantung dari hasil seperti apa yang ingin dicapai.

Jika ingin mempertahankan rumah tangga, jangan sebar di media sosial

Jika membaca lagi surat pernyataan Virgoun saat awal-awal kasus ini viral, tampaknya Inara sebagai istri ingin mempertahankan rumah tangga mereka dan memberi kesempatan sekali lagi kepada suaminya. Kalau memang benar itu yang diharapkan, sayangnya harapan itu terpaksa pupus ketika ia membuka isi surat itu ke publik dan bercerita panjang lebar di media sosial.

Namun, kalau tujuannya untuk melampiaskan emosi dan balas dendam, membawa masalah ini ke publik bisa jadi pilihan. Tak ada yang lebih ampuh dari menghabisi reputasi seseorang selain melempar kebusukannya di internet dan membiarkan netizen memakan bangkainya. Itulah yang terjadi kepada Virgoun. Tak butuh waktu lama sebelum ia berubah dari seorang family man menjadi pria munafik kurang ajar.

Dan perlu kita ingat-ingat juga, apa pun yang viral di internet sifatnya hanya sementara. Besok-besok ia bakal tertimbun berita-berita viral lain sebelum akhirnya dilupakan. Sekarang saja tak ada lagi yang koar-koar soal kasus perselingkuhan menantu dengan mertua atau perselingkuhan vokalis band gambus dengan personelnya. Nantinya juga tak ada yang peduli dengan Virgoun atau Inara. Emosi sesaat, viral sesaat, deritanya tak sudah-sudah.

Tenri Anisa terduga selingkuhan Virgoun dan kuasa hukumnya, Milano Lubis, saat konferensi pers. (YouTube/Intens Investigasi)

Seorang teman kami juga pernah mendapati ayahnya selingkuh karena teledor membiarkan hpnya tergeletak dan pesan-pesan tak senonoh terus masuk. Anak-anaknya lalu mengumpulkan bukti percakapan sebelum melabrak ayah mereka saat menemui selingkuhannya. 

Sepulangnya ke rumah –sama seperti yang dilakukan Inara– sang istri memintanya menulis surat pernyataan tak bakal selingkuh lagi kalau masih ingin bertemu dengan cucu-cucunya. Mereka sepakat tak akan meramaikan skandal itu dan hingga sekarang keluarga itu masih bisa kumpul-kumpul dan tertawa bersama.

Ceritanya mungkin bakal berbeda seandainya teman kami bikin pengumuman di internet kalau ayahnya selingkuh sambil mengumbar isi chat mesumnya. Jadi, kalau memang masih punya niatan mempertahankan rumah tangga, jangan buru-buru speak up di internet sebelum siap menerima konsekuensinya. Yang jelas, sekalinya berita itu viral, bakal sulit mengembalikan kehidupan rumah tangga mendekati sedia kala.

Jika ingin balas dendam ke suami, laporkan saja ke polisi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, apalah arti viral di internet kalau akhirnya bakal tenggelam juga? Lagian orang-orang di sini selain gampang lupa juga mudah memaafkan. Banyak kok artis yang ketahuan selingkuh masih sering wara-wiri, diajak main film, dan diterima masyarakat. Mereka hanya butuh menahan malu sejenak, menyingkir dari dunia hiburan beberapa saat, dan menunggu momen yang pas buat comeback.

Di samping itu, perlu dipertimbangkan juga kondisi anak-anak yang bisa ikut terseret namanya di tengah perbincangan publik soal skandal orang tuanya. Bukan tidak mungkin mereka jadi bahan gunjingan teman-temannya dan jadi sulit bergaul di lingkungan sekitar. 

Ketimbang cari perhatian di media sosial, kalau memang ingin kasih pelajaran telak ke suami yang selingkuh bolak-balik, langsung proses saja lewat hukum. Rasa-rasanya itu langkah yang lebih jelas, pasti, dan efisien. 

Pidana perzinaan dalam KUHP yang masih berlaku sekarang diatur dalam Pasal 284 dengan ancaman penjara sembilan bulan. Perbuatan zina disebut dengan gendak (overspel) dan pidananya berlaku untuk mereka yang sudah kawin. Pada Ayat (2) disebutkan bahwa "tidak dilakukan penuntutan melainkan atas pengaduan suami/istri yang tercemar".

Sebagai delik aduan, pasal ini bebas digunakan suami/istri yang merasa diselingkuhi. Paling-paling yang mesti disiapkan adalah bukti-bukti perselingkuhan untuk digunakan di pengadilan. Sisanya siapkan dana untuk sewa pengacara dan berdoa yang terbaik. Setelah itu ya keputusan di tangan masing-masing, mau bercerai atau terus bertahan.

Kalau kasusnya sudah terlanjur ke mana-mana seperti skandal Virgoun sekarang, yang paling rugi dan kasihan ya Inara. Sudahlah jadi korban perselingkuhan, buntutnya justru sang suami yang minta cerai, ditambah lagi terancam pidana pencemaran nama baik oleh terduga selingkuhan suaminya.