Khusus Hanya 15 Hari, Xinjiang Luncurkan Perjalanan Wisata Kereta
ERA.id - Xinjiang meluncurkan paket perjalanan wisata dengan menggunakan kereta khusus selama 15 hari untuk menikmati pemandangan alam di wilayah barat daya China yang mayoritas penduduknya berlatar belakang etnis minoritas Muslim Uighur itu.
"Untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang hendak berkeliling Xinjiang dengan menggunakan kereta, kami meningkatkan pelayanan kereta wisata 'Tianshan'," kata Deputi General Manager Xinjiang Railway Tourism Development Group Co Ltd, Huang Tingfen, seperti dikutip dari Antara.
Nama "Tianshan" yang disematkan pada rangkaian kereta wisata khusus itu diambil dari nama gunung yang sangat populer di daerah otonomi setingkat provinsi dengan wilayah terluas di daratan China itu.
Dengan menumpang kereta tersebut, para wisatawan dapat mengunjungi objek-objek wisata di wilayah utara, selatan, dan timur Xinjiang.
"Para penumpang dapat berwisata dan bersantai di dalam kereta yang kami lengkapi dengan ruang pijat khusus. Kami memang membangun kereta ini sebagai rumah untuk wisatawan," Huang.
Kereta wisata tersebut pertama kali diberangkatkan dari Stasiun Urumqi di ibu kota Daerah Otonomi Xinjiang pada Senin (1/5).
Ada 200 wisatawan yang menumpang kereta tersebut untuk mengelilingi Xinjiang dari Urumqi, Beitun, Yining, Turban, Alaer, Kashgar, hingga Hami.
Kereta tersebut berhenti di beberapa stasiun yang berada di objek-objek wisata menarik.
"Dengan demikian, maka wisatawan tidak akan melewatkan objek-objek penting selama dalam perjalanannya," ujar Huang.
Otoritas perkeretaapian setempat telah merancang 10 paket perjalanan kereta wisata khusus di Xinjiang yang terjadwal di setiap musim liburan berbeda.
Selama musim liburan Hari Buruh Internasional pada 28 April sampai 3 Mei 2023, Xinjiang menerima lebih dari delapan juta kunjungan wisata atau naik sebesar 140,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Dari total kunjungan tersebut Xinjiang berhasil mengantongi pendapatan 6 miliar yuan atau sekitar Rp12,7 triliun, meningkat 192,18 persen, sebagaimana data Departemen Kebudayaan dan Pariwisata setempat.