Mensos Risma Bantu Pemulihan Psikologis Korban Rudapaksa di Kabupaten Sidoarjo

ERA.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali memberikan perhatian khusus terhadap anak korban rudapaksa yang terjadi di lingkungan keluarga. Kali ini, kasus rudapaksa menimpa L, warga Kabupaten Sidoarjo.

Ramai diberitakan di sosial media,  Menteri Sosial segera meminta jajarannya melakukan asesmen dan membantu korban agar dapat melanjutkan keseharian seperti sediakala. L korban rudapaksa oleh ayah kandungnya sendiri.

Risma juga menyempatkan untuk datang langsung. Menurutnya, kehadirannya di Sidoarjo selain untuk melihat kondisi korban juga untuk  memastikan tempat tinggalnya. Mengingat setelah ayahnya ditahan polisi, korban dan kakaknya tidak punya tempat tinggal.

"Kondisi ini sudah ditangani secara baik oleh Pemda Sidoarjo dan sudah berjalan dengan baik. Saya sempat kepikiran bagaimana dengan tempat tinggalnya. Alhmdulillah sudah tertangani dan mendapatkan tempat yang aman di Surabaya" ujar Risma, Minggu (7/5/2023). 

Mensos Risma juga menambahkan bahwa tidak hanya tempat tinggal yang layak, pendidikan korban pun menjadi perhatiannya, selain juga pendampingan secara psikologi yang akan terus dilakukan. 

"Kita juga membantu dan kebetulan yayasan tempat korban ini juga sudah membantu secara maksimal " lanjut Risma.

Semenjak ibunya meninggal dunia karena sakit pada tahun 2017,  L tinggal bersama kakak dan ayahnya di sebuah kamar kos di kawasaan Bungurasih Waru, Kab. Sidoarjo. Setelah tamat SD, kakak kandung korban tidak melanjutkan sekolah dan bekerja ikut pamannya di warung kopi dari pukul 15.00 hingga 04.00 dini hari.

Hal tersebut menyebabkan korban lebih sering tinggal berdua dengan ayah kandungnya. Kasus ini terkuak setelah korban mendatangi perangkat desa setempat dan menceritakan kasus rudapaksa yang dialaminya serta mengaku tidak berani untuk pulang ke rumah kos.

Dalam kesempatan berbeda, Pekerja Sosial Mahir dari Sentra Terpadu Dr .Soeharso Surakarta Sunarti menyampaikan, pihaknya sudah bekerja sama dengan UPTD PPA Sidoarjo untuk mencukupi segala kebutuhan korban. Baik kebutuhan sehari - hari dan kebutuhan lainnya.

"Sentra Terpadu "Dr Suharso" sudah bekerja sama untuk melakukan upaya pendampingan termasuk mencukupi segala kebutuhan korban" ujar Sunarti.

Dalam kesempatan ini, Kemensos melalui Sentra Terpadu "Dr. Soeharso" memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah dan ibadah serta penambahan nutrisi dan juga sepedah untuk korban dengan total nilai bantuan sebesar Rp9.230.000.

Pendampingan Korban

Tidak hanya kebutuhan materi, Kemensos melalui Sentra Terpadu "DR Soeharso" di Surakarta telah melakukan sejumlah intervensi berdasarkan hasil asesmen sebelumnya. Salah satunya melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Sidoarjo, UPTD PPA Sidoarjo dan Polres Sidoarjo terkait penanganan dan perkembangan penanganan kasus.

"Kemensos juga mengupayakan agar korban dapat memiliki data kependudukan antara lain berupa akte kelahiran maupun kartu keluarga serta BPJS," kata Sunarti.

Untuk mendorong pemulihan kondisi mental korban, Ratna -psikolog dari Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso mengatakan bahwa proses pendampingan yang berjalan secara terus menerus berhasil memulihkan kondisi korban yang sempat mengalami trauma berat. Saat ini korban sudah mulai pulih, bisa bergaul dengan teman temannya dan juga belajar. 

Namun demikian menurut Ratna proses pendampingan akan terus berlanjut hingga korban benar benar pulih secara mental dan kejiwaannya.

Ke depannya monitoring perkembangan psikologis dan sosial korban akan terus dilakukan bersama UPTD PPA Sidoarjo.

" Alhamdulillah kondisi mental korban sudah membaik. Meski belum seratus persen tapi sudah sangat baik dan kita akan terus mendampingi hingga anak korban pulih dan bersemangat belajar mengejar cita citanya menjadi pramugari," kata  Ratna.