Indonesia Ingin Terlibat Proyek Pembangunan Infrastruktur di Kamboja, di Bidang Perkeretaapian?

ERA.id - Presiden RI Joko Widodo menyampaikan keinginan Indonesia untuk terlibat dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Kamboja sebagai salah satu bentuk komitmen peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara.

Menurut Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi,  hal itu disampaikan langsung Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dikutip dari Antara, Rabu (10/5/2023).

"Disampaikan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi, termasuk keinginan Indonesia terlibat dalam pembangunan di Kamboja, terutama pembangunan proyek-proyek infrastruktur," kata Menlu Retno saat menyampaikan keterangan pasca pertemuan bilateral tersebut.

Sebagai informasi, Indonesia pada 18 Januari 2022 telah meningkatkan kerja sama ekonomi melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama pariwisata yang ditandatangani Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno dengan Menteri Pariwisata Kamboja Thong Khon di Sihanoukville.

MoU tersebut menjadi pembaruan atas kesepakatan serupa yang dicapai pada 16 Maret 1999.

MoU terbaru menitikberatkan pada sejumlah kerja sama yakni di bidang promosi dan pemasaran pariwisata, pengelolaan destinasi pariwisata, sektor swasta, peningkatan kapasitas, MICE, serta event dan konektivitas.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Kamboja 2018-2023, Sudirman Haseng, sempat pula menawarkan kemampuan Indonesia membantu Kamboja dalam membangun infrastruktur perkeretaapian.

Hal itu disampaikan Dubes Sudirman Haseng saat melakukan kunjungan resmi kepada Gubernur Provinsi Svay Rieng, Men Vibol, pada 17 Juni 2022.

Pertemuan bilateral Indonesia-Kamboja dilangsungkan selepas Presiden Jokowi memimpin sidang pleno pembukaan KTT Ke-42 ASEAN di Meruorah Convention Center, Labuan Bajo, sekira pukul 10.00 WITA.

Di awal pertemuan bilateral, Presiden Jokowi sempat menyampaikan apresiasi atas dukungan Kamboja terhadap Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

Selain itu, lanjut Retno, Presiden Jokowi turut menyampaikan selamat atas Keketuaan Kamboja di ASEAN tahun 2022 lalu.

Sementara PM Hun Sen menyampaikan permintaan maaf atas insiden bendera Indonesia yang ditampilkan secara terbalik dalam rangkaian Upacara Pembukaan SEA Games 2023, Jumat (5/5) lalu.

Perjumpaan Presiden Jokowi dengan PM Hun Sen merupakan pertemuan bilateral kelima yang dilangsungkan Indonesia di sela-sela KTT Ke-42 ASEAN.

Sebelumnya pada Selasa (8/5), Presiden Jokowi secara berurutan melakukan pertemuan bilateral dengan PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Timor Leste Taur Matan Ruak, PM Malaysia Anwar Ibrahim, dan PM Laos Sonexay Siphandone.