Wanita Ini Gantikan Tran Dai Quang Sebagai Presiden Vietnam
Dikutip dari South China Morning Post pada Selasa (25/9/2018), penunjukannya tersebut sekaligus menjadikan Thinh sebagai presiden wanita pertama dalam sejarah Vietnam. Thinh menjadi wakil presiden sejak April 2016, mendampingi Tran Dai Quang yang dilantik sebagai pemimpin seumur hidup.
Kini untuk mengenang kepergian Tran Dai Quang, Pemerintah Vietnam mengadakan dua hari berkabung nasional pada 26 dan 27 September mendatang, sebelum kemudian jenazah negarawan tersebut dimakamkan di desa asalnya di Provinsi Ninh Binh utara pada Kamis.
Jika merujuk pada konstitusi Vietnam, wakil presiden akan menjadi penjabat presiden jika sang presiden meninggal dunia saat masih menjabat. Status penjabat presiden berlangsung hingga Dewan Nasional memutuskan pengganti resminya.
Masa sidang kedua parlemen Vietnam dimulai pada 22 Oktober mendatang dengan agenda membahas kebijakan ekonomi selain menentukan presiden baru.
"Saya pikir sementara penunjukan Ngoc Thinh secara simbolis penting, arti yang lebih luas terbatas pada beberapa perempuan yang adalah anggota Partai Komunis," ujar seorang aktivis, Do Nguyen Mai Khoi, dikutip dari Reuters.
Menurut Do Nguyen, meski menjadi presiden, Dang Thai tak bisa berbuat banyak. Namun, penunjukan presiden perempuan pertama di Vietnam itu bisa memungkiri ketidakseimbangan gender di negara sosialis tersebut.
"Namun kita harus ingat bahwa, sebagai pemimpin terpilih yang tidak bertanggung jawab kepada publik, penunjukan ini tidak mungkin memperbaiki kondisi bagi sebagian besar wanita di Vietnam," imbuh Do Nguyen.
Sementara itu, sejumlah pemimpin dunia telah menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada pemerintah Vietnam. Presiden China Xi Jinping mengatakan, Quang adalah kawan terdekat bangsa dan negara China.
Presiden Indonesia Joko Widodo pun turut menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya Presiden Vietnam Tran Dai Quang. Pernyataan belasungkawa ini disampaikan Jokowi pada Sabtu (22/9) di akun Instagramnya.