BMKG Imbau Masyarakat Lebih Sadari Keberadaan Megathrust dan Sesar yang Jadi Sumber Gempa Bumi

ERA.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyadari keberadaan megathrust dan sesar dalam kaitan dengan potensi dan sumber gempa bumi.

"Ada dua sumber gempa di Kabupaten Sukabumi yakni megathrust selatan Jabar dan sejumlah sesar darat seperti Sesar Cimandiri," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu di Sukabumi dikutip dari Antara, Rabu (31/5/2023).

Pihaknya sudah mengadakan lokakarya terkait dengan mitigasi gempa yang bersumber dari megathrust dan sesar darat pada Selasa (30/5). Kegiatan itu sebagai penegasan tentang cara memitigasi gempa bumi di Sukabumi agar Pemkab Sukabumi dan masyarakat memiliki respons cepat terhadap potensi bencana tersebut.

Pada kegiatan tersebut BMKG tidak berbicara tentang prediksi kapan terjadi gempa, karena hingga saat ini belum ada alat untuk memprediksi terjadinya gempa.

Tetapi, pihaknya lebih menegaskan kepada Pemkab Sukabumi, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, terkait dengan mitigasi yang juga harus melibatkan masyarakat.

Selain itu, mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk bersahabat dengan bencana yang di sekeliling mereka, karena tidak bisa menghindar atau melarang untuk tidak terjadi.

Ia menjelaskan bahwa bersahabat dengan bencana dalam artian selalu siap siaga yang diperkuat dengan mitigasi, untuk meminimalkan dampaknya, seperti menekan jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta.

BPBD harus sesering mungkin melakukan sosialisasi kepada masyarakat, seperti mengenalkan bagaimana jika terjadi gempa bumi, apalagi nanti jika berpotensi tsunami.

"Kemudian masyarakat seperti apa jika terjadi tsunami, di titik mana saja evakuasi dan harus menyelamatkan diri ke mana. Jika tidak disosialisasikan, katanya, tentunya masyarakat tidak akan paham," katanya.

BPBD harus mempunyai strategi tentang cara penyampaian potensi bencana kepada masyarakat karena hal itu sebagai sensitif atau bisa membuat takut atau khawatir.

"Artinya sosialisasi ini hanya menyampaikan potensi yang ada. Kami juga meminta kepada media agar jangan menggoreng yang menyebabkan masyarakat menjadi panik, tetapi harus membantu pemerintah dengan cara memberikan edukasi agar masyarakat lebih sadar dan waspada," katanya.

Teguh menyampaikan hingga saat ini masih banyak warga yang menganggap megathrust sebatas mitos. Maka dari itu, BMKG menyampaikan hal tersebut sesuai data dan berbicara secara ilmiah bahwa ada potensi bencana dari sumber megathrust yang bisa berdampak di Kabupaten Sukabumi.

Pihaknya juga telah menyampaikan terkait hasil penelitian sejumlah pihak bahwa potensi megathrust dengan magnitudo maksimal 8,7 dan bisa berpotensi tsunami dengan ketinggian 15 meter.

Dengan adanya potensi itu, katanya, pemerintah daerah dan masyarakat harus siapa siaga dan meningkatkan mitigasi bencana.

Dengan meningkatkan kewaspadaan sejak dini diharapkan jika nantinya terjadi bencana, masyarakat sudah paham cara menyelamat diri dan mengurangi risiko bencana.