Terbengkalai 6 Tahun, Warga Resah Banyak Ular Kobra di Tumpukan Tiang Pancang Sisa Proyek Turap Kali Angke Tangerang
ERA.id - Proyek Pemerintah Pusat Pembangunan Turap Kali Angke menyisakan persoalan. Bukan tanpa sebab, puluhan tiang pancang bekas proyek program penanganan banjir yang tersisa di Ciledug Indah, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten dibiarkan terbengkalai.
Keluhan warga Ciledug Indah berawal lantaran lahan fasum dan fasos digunakan untuk menaruh puluhan tiang pancang atau paku bumi hanya untuk sementara saja.
Namun setelah enam tahun berlalu, pasca pembangunan proyek turap rampung, dengan diameter panjang sekitar 4 meter, puluhan tiang pancang memakan lahan peruntukan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) warga sekitar.
Sekretaris RT 02/08, Dimas Sopian mengatakan, lahan fasos fasum seharusnya bisa dimanfaatkan kembali oleh warga seperti sediakala. Namun malah termakan adanya sisa proyek tersebut membuat warga sekitar resah juga.
"Bisa untuk fasilitas bermain anak-anak. Dan jadi ruang terbuka hijau. Tapi sekarang tidak bisa dimanfaatkan," ungkap Dimas ditemui ERA.id, Kamis (1/6/2023) pagi.
Dimas mengatakan, kondisi lahan saat ini tidak terurus hingga tumbuh tanaman liar. Dan saat ini bahkan banyak warga yang kerap menemukan sejumlah ular ditambah akan menjelang musim penghujan.
Maka itu Dimas berharap pemerintah segera mengangkat puluhan tiang pancang yang menumpuk di lokasi lahan fasos dan fasos milik warga itu.
"Ya kami si warga berharap dinas terkait atau pemerintah segera lah ini tolong dibersihkan. Banyak warga yang sudah menemukan ular kobra kan bahaya buat anak-anak juga berdekatan lagi dengan rumah warga," tukasnya.
Sementara itu saat dihubungi, Anggota DPRD Kota Tangerang, Riyanto mengaku dirinya sudah sempat menyambangi lokasi tumpukan tiang pancang sisa proyek. Saat mendengarkan langsung keluhan, warga sangat dikhawatirkan apalagi di lokasi terdapat Posyandu yang rutin didatangi.
"Keberadaan ular pada tumpukan tiang pancang warga mengancam keamanan warga. Jadi jangan sampai menjadi sarang, sebab kata warga ada ular Sanca dan Kobra di lokasi tumpukan," ucapnya.
Dampak positif proyek turap untuk penanganan banjir pasti dirasakan warga secara langsung yang memang berdekatan dengan Kali Angke. Tetapi bahan material pasca selesai proyek harus segera dibersihkan.
"Intruksi dan integritas KemenPUPR harus dipertahankan, itu intruksi Pak Menteri. Estetika wilayah proyek harus tetap terjaga setelah proyek turap Kali Angke selesai," tegasnya.
Pria yang juga Ketua DPC PPP Kota Tangerang itu berjanji akan berkoordinasi dengan BBWS KemenPUPR atau Dinas PUPR setempat. Hal tersebut saling berkoordinasi menyelesaikan keluhan warga yang sudah menahun ini.