INW Sebut Anak Suka Berbohong dan Bau Badan Salah Satu Ciri Pengguna Narkoba

ERA.id - Indonesia Narcotic Watch (INW) menyebutkan anak suka berbohong merupakan salah satu ciri pengguna narkoba sehingga orang tua perlu meningkatkan perhatian kepada sang buah hati.

"Anak mulai suka berbohong pada orang tua, bahkan terkait urusan-urusan kecil. Sifat ini perlu diperhatikan,” kata Direktur Indonesia Narcotic Watch (INW) Budi Hariyanto Tanjung saat dialog "Jakarta Selatan bersih narkoba (Jaksel Bersinar)" dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/6/2023) dikutip dari Antara.

Budi menambahkan pudarnya sifat kejujuran ini juga bisa diikuti dengan sikap sering membantah perintah orang tua.

Bahkan, lanjutnya, pengaruh narkoba dapat membuat anak suka mencuri uang atau barang-barang berharga yang ada di rumah.

Selain itu, ciri lain pengguna narkoba yakni sifat keceriaan anak mulai hilang lalu berganti menjadi suka melamun dan murung.

Terlebih, semakin dikhawatirkan jika pribadinya berubah menjadi lebih emosional, sensitif dan cepat tersinggung. Kesalahan kecil dari orang lain dianggap sebagai masalah besar yang mengganggu kepentingannya.

“Kalau anak masih sekolah atau kuliah, yang tadinya rajin belajar, setelah terpapar narkoba menjadi suka bolos. Ini juga perlu diwaspadai,” tambahnya.

Selain sifat dan perilaku, Budi memaparkan ada beberapa ciri fisik lainnya yang dapat dilihat pada anak terpapar narkoba yakni mata merah, sering berkeringat, dan memiliki bau badan yang khas atau menyengat.

“Mereka yang memakai putaw biasanya jarang mandi serta baju yang digunakan hanya itu-itu saja. Rambutnya pun lebih terlihat berminyak dan mudah rontok,” ujarnya.

Fisik anak yang mengonsumsi narkoba juga makin lemah lantaran pernapasan akan lambat karena napas semakin cepat seperti setelah berolahraga.

“Anak pengguna narkoba biasanya mulai sering tidur atau bermalas-malasan, nafsu makan berkurang dan sebagian kasus ada juga nafsu makannya jadi berlebihan,” katanya.

Maka dari itu, menurut Budi, para orang tua, terutama kaum ibu agar mengetahui dan memahami ciri-ciri anak yang sudah terpapar bahaya narkotika maupun obat-obat berbahaya.

“Kalau sudah mengetahui anaknya terpapar narkoba, orangtua bisa dengan cepat melakukan langkah-langkah penanggulangan,” tambahnya.

Ribuan kasus

Sementara itu, Kompol Muhammad Subur dari Ditnarkoba Polda Metro Jaya mengungkap ada 1.799 kasus narkoba pada Januari – Mei 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 1.303 tersangka di antaranya masuk kategori pemakai narkoba.

“Semua yang masuk kategori pemakai itu menjalani program rehabilitasi sesuai ketentuan yang berlaku. Tentunya setelah melalui asesmen di tingkat penyidikan,” kata Subur.

Sementara, Kepala Kesbangpol Jakarta Selatan Dirham Nugraha mengatakan lingkungan keluarga menjadi garda terdepan dalam pemberantasan dan pencegahan peredaran gelap narkoba.