Partai Golkar Tolak ‘Mahar Politik’, Ridwan Kamil Ingatkan Jangan Beli Kecintaan Rakyat
ERA.id - Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar Ridwan Kamil secara tegas menolak praktik ‘mahar politik’. Hal itu dia sampaikan usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar di Jakarta pada Minggu sore (4/6/2023). Pria yang sehari-hari bertugas sebagai gubernur Jawa Barat tersebut pun menegaskan bahwa Partai Golkar adalah salah satu partai politik (parpol) yang berkomitmen menolak mahar politik.
Menurut pejabat yang akrab dipanggil RK itu, ‘mahar politik’ perlu dihindari. Sebab bagi RK, seorang pemimpin tidak boleh melakukan upaya-upaya untuk membeli kecintaan rakyat.
”Karena menjadi pemimpin itu jangan dimulai dari niat membeli kecintaan rakyat, membeli kepercayaan rakyat,” ungkap dia saat diwawancarai oleh awak media. RK yakin, rakyat akan mencintai pemimpin yang bekerja dengan tulus dan ikhlas.
Karena itu, RK menyebut, tidak perlu ada ‘mahar politik’. Partai Golkar sebagai partai tengah, lanjutnya, sudah membuktikan komitmen tersebut. RK menyampaikan bahwa hal itu turut menjadi penekanan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam Rakernas Partai Golkar.
”Pesan tersirat (dari Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk) menguatkan lagi bahwa Partai Golkar itu partai tengah dan juga partai tanpa mahar,” jelasnya.
Itu pula yang menjadi salah satu alasan RK memutuskan bergabung dengan Partai Golkar. Dia menjadi bagian keluarga besar partai berlambang pohon beringin itu tanpa mahar apapun. Menurut dia , proses politik yang dimulai dengan praktik ‘mahar politik’ bakal menjadi beban. ”Kalau proses politik harus selalu dimulai dari beli-membeli, saya kira perjalanan kepemimpinan siapapun itu nanti, pasti tersandera oleh niat awal yang kurang baik,” bebernya.
Untuk itu, RK dan Partai Golkar tegas menolak praktik ‘mahar politik’. Melalui pemilu serentak tahun depan, pihaknya berharap besar akan lahir pemimpin-pemimpin yang bekerja total untuk kepentingan rakyat.
”Kita berdoa demokrasi ini menghasilkan seleksi calon-calon legislatif, pemimpin-pemimpin daerah, sampai presiden yang berintegritas dan jadi harapan masa depan Indonesia,” harap pejabat yang pernah bertugas sebagai wali kota Bandung tersebut.
Dalam sambutannya di Rakernas Partai Golkar, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto memang menegaskan komitmen untuk menolak praktik ‘mahar politik’. Airlangga tegas menyatakan bahwa partai yang dia pimpin adalah partai yang inklusif dan terbuka bagi siapa saja.
”Saya buktikan ini, seorang gubernur Jawa Barat, Pak RK pun bisa bergabung dengan Partai Golkar tidak pakai mahar politik,” tegas Airlangga. Dia hanya memberi tugas RK untuk membantu memenangkan Partai Golkar di pemilu tahun depan