Ratusan Orang Demo di Swedia Imbas Pengesahan Undang-Undang Pro Turki
ERA.id - Ratusan orang melakukan protes di Stockholm, Swedia, pada hari Minggu (4/6/2023) menentang legislasi anti-teror baru yang disahkan untuk menanggapi penolakan Turki terhadap keanggotaan Swedia dalam NATO.
Demonstrasi tersebut diselenggarakan oleh kelompok-kelompok yang dekat dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki.
Sebelumnya, seorang juru bicara Erdogan pada hari Selasa (30/5/2023) mengatakan, "Sangat tidak dapat diterima bahwa teroris PKK terus beroperasi dengan bebas di Swedia." Dan ia mendesak otoritas Swedia untuk menghentikan protes tersebut.
Meskipun PKK juga dianggap sebagai organisasi teroris di Swedia, tetapi para pendukungnya masih diizinkan untuk melakukan protes di tempat umum.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sejauh ini telah menghalangi keanggotaan NATO Swedia dengan menuduh Stockholm menjadi tempat perlindungan bagi para aktivis Kurdi.
Untuk mengatasi kekhawatiran Erdogan, Swedia mengesahkan undang-undang (UU) baru yang menjadikan "partisipasi dalam organisasi teroris" sebagai tindak pidana.
"Mereka mengejar orang-orang Kurdi di Swedia," kata Tomas Pettersson, juru bicara Aliansi Anti-NATO, kepada AFP dalam protes yang bertajuk "Tidak untuk NATO, Tidak untuk Hukum Erdogan di Swedia".
Pettersson menambahkan bahwa ide di balik UU ini adalah untuk menangkap, menyidang, dan mendapatkan korban agar Erdogan membiarkan Swedia masuk ke NATO.
Dilansir dari CNA, para demonstran tampak mengibarkan banyak bendera PKK serta spanduk yang bertuliskan "No to NATO".
"Keanggotaan kami dalam NATO akan menimbulkan banyak pemerasan dari Erdogan," kata mantan anggota parlemen Swedia, Amineh Kakabaveh, kepada AFP.
Swedia dan Finlandia mengubah kebijakan non-asing mereka selama beberapa dekade dan mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Finlandia resmi bergabung pada bulan April, tetapi Turki dan Hungaria masih belum meratifikasi upaya keanggotaan Swedia.
Turki menghentikan negosiasi dengan Swedia sebagai bentuk kemarahan setelah gelombang protes pada bulan Januari termasuk aksi pembakaran Al-Qur'an di sana.
Setelah bertemu dengan Erdogan di Turki, kepala NATO Jens Stoltenberg pada hari Minggu meminta Turki untuk menghentikan penolakan terhadap upaya Swedia bergabung ke NATO.