Tuai Kritikan Usai Ikuti Rangkaian Waisak di Candi Borobudur, Ira Wibowo: Berbagai Agama Ikut Merayakan
ERA.id - Ira Wibowo menuai sorotan usai ikut serta merayakan Waisak di Candi Borobudur. Kedatangan Ira itu membuat publik bertanya-tanya tentang agama yang dianutnya.
Lewat unggahan di Instagram-nya, Ira Wibowo membagikan potret dirinya bersama kerabat serta anak-anaknya saat berada di Candi Borobudur. Kehadiran Ira di sana diketahui untuk ikut serta dalam perayaan festival lampion yang merupakan rangkaian perayaan Waisak.
“Malam kemarin, aku bersama anak2 dan sahabat2 ku dan anak2nya mengikuti acara Waisak di Borobudur. Sebelum pandemi melanda, aku sdh bercita2 utk turut serta, namun krn covid selama bbrp tahun acara tdk diadakan. Tahun lalu jadwal tdk bersahabat,” tulis Ira Wibowo dalam keterangan.
Lalu, kata Ira, ia senang bisa mendapat kesempatan untuk merayakan Waisak bersama 5.000 orang lainnya dari berbagai suku, ras, hingga agama. Dia juga ikut dalam festival lampion dan menerbangkannya ke langit.
“Aku berkesempatan turut duduk bersama sekitar 5.000 orang lainnya dari berbagai negara, suku, ras dan agama. Berbagi energi kebaikan dan memandangi ribuan lampion yg dilepaskan ke langit candi Borobudir. So peaceful, so beautiful. Selamat merayakan Waisak utk seluruh umat Buddha. Semoga semua makhluk berbahagia,” imbuhnya.
Momen Ira Wibowo ikut hadir merayakan Waisak ini langsung menuai sorotan. Banyak publik yang mengecam aksi Ira dengan ikut merayakan Waisak meski beragama Islam.
“Emang orang Islam boleh mba,” tanya seorang netizen.
Menghadapi kecaman tersebut, kakak Ari Wibowo itu memberi respons dengan santai. Ia menjelaskan bahwa perayaan festival lampion sekaligus Waisak itu dihadiri oleh banyak suku dan agama.
“Boleh kok (agama Islam datang) acaranya terbuka utk umum dan bnyk sekali dr berbagai agama yg ikut merayakan. Di sekitar ku ada yg beragama Katolik, Krsiten, juga bnyk saudara2 seiman, terlihat bnyk sekali yg berhijab pun turut serta,” jelas Ira.
Ira lantas menjelaskan kedatangannya ke Candi Borobudur bukan untuk mengikuti prosesi Waisak untuk agama Buddha. Ia hanya datang untuk melihat festival lampion dengan niat yang baik.
Lebih lanjut, Ira juga menegaskan keputusannya untuk ikut melihat festival lampion itu tidak wajib disetujui. Ia juga mengatakan setiap orang berhak berpendapat atas hal yang dilakukan.