Cerita Ayah David Usai Anaknya Dianiaya Mario: Darah Keluar dari Telinga dan Badan Kejang hingga 3 Hari
ERA.id - Ayah Cristalino David Ozora, Jonathan Latumahina mengungkapkan anaknya dalam kondisi yang sangat parah usai dianiaya terdakwa Mario Dandy Satriyo.
Jonathan menerangkan dirinya bersama istri langsung pergi ke Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau, Jakarta Barat (Jakbar) usai menerima kabar jika David berada di UGD. Sesampainya, dia melihat sudah banyak teman David dan ketika melihat anaknya, korban dalam kondisi tak sadar.
"Yang saya lihat waktu itu saya langsung kalau bayangan kita, anak dipukulin itu kan lebam atau bengkak. Pas saya lihat David ternyata kondisinya ternyata jauh lebih parah dari yang saya bayangkan," kata Jonathan saat jadi saksi di persidangan Mario Dandy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (13/6/2023).
Petinggi GP Ansor ini menambahkan telinga sebelah kanan anaknya mengeluarkan darah. Pada pipi sebelah kanan ada luka seperti terseret atau tergores.
David juga mengalami luka pada bibir dan pelipis matanya. Jonathan juga melihat luka cukup dalam juga pada siku dan pergelangan tangan anaknya.
"Darah itu keluar dari lubang telinga?," tanya hakim
"Keluar dari lubang telinga," jawab Jonathan.
"Ada nggak darah keluar dari mulut?," balas hakim.
"Ada banyak, Yang Mulia," ucap Jonathan.
"Dari hidung?," timpal hakim.
"Hidung ada juga di sebelah kanan tapi sudah kering," ujar Jonathan.
"(Tubuh David juga) kaku, kejang. Kejangnya adalah dia rebah begini posisinya, terus jeda beberapa waktu dia kejang-kejang. Terus, itu sampai hari ketiga kejang terus," tambahnya.
Jonathan menambahkan David dipindahkan ke RS Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel) pada 22 Februari lalu sekira pukul 23.00 WIB. Korban lalu dipindahkan ke IGD pada 23 Februari pukul 02.00 WIB.
Pihak RS pun mengecek kondisi David dan Dokter menyampaikan korban dalam kondisi koma.
"Dijelaskan oleh dokter, hasil CT Scan memang tidak memperlihatkan ada pendarahan, tetapi justru ini yang berbahaya. Kemudian saya bertanya 'kenapa kok berbahaya, bukannya yang berbahaya itu kalau ada pendarahan?'. Kemudian Dr. Tatang menjelaskan 'ini berbahaya karena dia tidak ada pendarahan tetapi dia koma'," ungkap Jonathan.
"Jadi waktu itu saya diberitahu Dr. Tatang 'Bapak harus kuat, karena ini cideranya cukup berat, tingkat kesadarannya paling rendah'," tambahnya.