Hewan Kurban di Kota Tangerang Dipastikan Terbebas LSD dan PMK

ERA.id - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Banten melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban ke 259 lapak penjualan di wilayah tersebut. Pemeriksaan yang melibatkan 18 dokter hewan itu untuk mengecek penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan kurban.

"Pemeriksaan ini bertujuan agar hewan yang akan dikurbankan layak dan sehat. Kita memeriksakan kesehatan seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) dan semua hewan ternak sehat," ucap Kepala DKP Kota Tangerang, Muhdorun saat ditemui di salah satu lapak pedagang hewan kurban, Selasa (13/6/2023).

Muhdorun mengatakan, pihaknya selama melakukan pemeriksaan tidak menemukan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan kurban di Kota Tangerang. Pemeriksaan yang dilakukan secara umum seperti memeriksa mulut, kuku, dan fisik secara keseluruhan.

"Secara fisik kita lihat apakah hewan ini sakit karena ada kekeliruan saat di perjalanan atau sakit akibat virus dan parasit. Kami melakukan langkah-langkah seperti pengobatan atau pemberian vaksin, dan kami berikan tanda di kuping para hewan bagi yang sehat. Para peternak atau pedagang yang hewannya sakit, dapat menghubungi DKP Kota Tangerang untuk diberikan obat atau vaksin bagi hewan kurbannya," jelas Muhdorun.

Muhdorun mengimbau masyarakat membeli hewan kurban yang sudah dilakukan pengecekan oleh DKP Kota Tangerang, dengan tanda stiker di lapak penjualan.

"Kepada pedagang maupun peternak apabila mendapati hewan kurbannya terkena PMK ataupun LSD, dapat mengunjungi kantor DKP Kota Tangerang di Gedung Cisadane, untuk mendapatkan obat secara gratis," ungkapnya.

Sementara itu salah satu peternak Saripudin menambahkan, ada kenaikan peminat pembeli hingga 80 persen dibanding pada 2022. Saat ini, dirinya memiliki 62 ekor sapi dan hanya tersisa satu ekor sapi yang belum terjual dan ada yang sedang dalam pengiriman ke kandangnya sebanyak 20 ekor.

"Untuk sapi di sini yang dijual sapi limousine, sapi jawa, dan sapi simmental. Untuk kambing ada etawa dan senduro. Sapi yang saya datangkan dari Kediri dan Banyuwangi dan harga dihitung dari berat per-kilo dikalikan Rp70 ribu. Kandang juga selalu kami bersihkan selama dua kali dalam sehari," jelasnya.