Singgung Ade Armando Soal Kontrak Politik Ganjar, Said Abdullah Sebut PDIP Tak Pernah Minta Jatah Menteri Strategis

ERA.id - DPP PDI Perjuangan membantah tudingan politisi PSI Ade Armando, soal adanya kontrak politik antara bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri terkait kursi kabinet, jika terpilih sebagai presiden kedelapan RI. 

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan, kontrak politik seperti itu bukanlah karakter partainya. Dia menegaskan, tidak pernah ada perjanjian apapun antara PDIP dan kader yang diusung sebagai capres.

"Kok tiba-tiba dimunculin ketika (jadi) presiden, dia (Ganjar) punya kontrak politik, 'menteri strategis harus PDIP, ini harus izin', itu bukan karakter PDIP," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Menurutnya, PDIP tak pernah meminta jatah menteri strategis saat kadernya menjadi presiden. Dia lantas mencontohkan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Meskipun Jokowi adalah kader PDIP, namun partainya hanya memperoleh kursi menteri yang biasa saja seperti menteri hukum dan ham (menkumham), menteri dalam negeri (mendagri), menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (menPAN-RB), dan menteri sosial (mensos).

"Ketika dengan bapak Presiden Jokowi dua periode, menterinya PDIP apa saja sih? Menkumham, mendagri, menPAN-RB, mensos. Sehingga salah alamat," ucap Said.

Dia lantas menyentil Ade Armando yang sudah menghembuskan isu tersebut. Dia mengibaratkan Ade seperti orang yang sedang orgasme hanya untuk membesarkan partainya.

"Kalau itu seorang yang masuk politik, latar belakang akademisi, itu mungkin dia lagi melakukan orgasme dini pada dirinya supaya partainya cepat gede," kata Said.

Oleh karenanya, dia menyesalkan sikap Ade Armando yang justru membuat kabar bohong. Menurutnya, sangat tidak mencerminkan latar belakangnya sebagai seorang akadamisi.

"PDIP itu karakter dasarnya, roh perjuangannya adalah gotong royong. Itu tidak make sense sama sekali, dan menyesalkan," kata Said.

"Tapi juga namaya partai ingin besar yah. Cuma kalau buagt hoaks ya jangan keterlaluan, nilai akademisinya di mana gitu," imbuhnya.

Sebelumnya, politisi PSI Ade Armando mengaku mendengar kabar Ganjar meneken kontrak politik dengan PDIP. Adapun isi kontrak politik itu terkait kursi kabinet jika nanti terpilih sebagai presiden.

Dia bilang, PDIP menginginkan kursi-kursi menteri strategis apabila Ganjar berhasil terpilih sebagai presiden kedelapan RI.

"Saya dapat kabar, Ganjar sudah meneken kontrak dgn PDIP bahwa kalau dia jadi presiden, penentuan orang2 yang jadi menteri dan menempati posisi strategis akan ditentukan oleh PDIP. Ini perlu segera diklarifikasi karena info ini sudah beredar cukup luas. Mudah2an salah," cuit Ade di akun Twitter pribadinya @adearmando61