Masuk Bursa Bacawapres Ganjar Pranowo, Muhadjir Effendy: Enggak Ada Permintaan Kok Tanya Mau Terima
ERA.id - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy masuk bursa bakal calon wakil presiden (bacawpres) pendamping Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menanggapi hal tersebut, Muhadjir mengatakan tak bisa menjawab apakah bersedia atau tidak menjadi bacawapres Ganjar. Sebab tidak pernah ada permintaan langsung kepadanya.
"Enggak ada permintaan kok ditanya mau (menerima) tuh gimana," kata Muhadjir ditemui usai menghadiri acara haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023).
Terkait dengan namanya masuk bursa bacawapres Ganjar sebagai perwakilan Muhammadiyah, Muhadjir menekankan bahwa Muhammdiyah bukan partai politik.
Oleh karena itu, Muhammadiyah tak bisa ikut campur dalam keputusan politik terkait Pilpres 2024.
"Ya tapi yang jelas Muhammadiyah bukan parpol lho ya," ucapnya.
Lebih lanjut, Muhadjir enggan dikaitkan kegiatannya selama Bulan Bung Karno sebagai upaya penjajakan PDI Perjuangan dalam mencari bacawapres untuk Ganjar.
Dia menegaskan, kegiatannya di sejumlah tempat yang berkaitan dengan Bulan Bung Karno dalam kapasitas sebagai menko PMK.
"Saya kira enggak. Saya kan sebagai menko PMK ya mengurusi, itu domain saya sebagai menko PMK. Tidak hanya bulan Bung Karno saja, pokoknya semua yang melibatkan event-event budaya saya banyak diundang," ujar Muhadjir.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, nama Muhadjir masuk bursa bacawapres pendamping Ganjar di Pilpres 2024.
Dia mengatakan, Muhadjir merepresentasikan tokoh dari Muhammadiyah. Sebab, sejumlah tokoh dari Nahdlatul Ulama beberapa juga masuk dalam bursa bacawapres.
"Gini ya, bacawapres dari tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama sudah ada beberapa. Saya kira wajar saja kalau prof Muhadjir ini juga bisa jadi kandidat bacawapres yang mewakili tokoh Muhammadiyah," kata Basarah.
Menurutnya, selain Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah juga merupakan organisasi Islam yang berperan membangun bangsa Indonesia.
"Kan Muhammadiyah ikut berjasa mendirikan bangsa dan negara ini," kata Basarah.