Lagi Dipingit Tapi Cak Imin Bertemu Gibran, PKB: Kan Enggak Ngomong Pilpres

ERA.id - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskadar alias Cak Imin bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada Selasa (20/6). Padahal, Cak Imin sedang dipingit oleh partainya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda mengatakan, tak ada larangan Cak Imin bertemu dengan tokoh lain selama tidak membicarakan soal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Pengertian pingit enggak boleh ngomongin soal pilpres. Kalau pergerakan kan politis kan beliau ketum partai pasti menghadiri banyak forum, termasuk menghadiri para elite," kata Huda di Jakarta, dikutip Kamis (22/6/2023).

Adapun dalam pertemuan antara Cak Imin dan Gibran, menurut Huda, tidak ada pembicaran soal pilpres, melainkan membahas prihal pilkada dan PKB Solo.

"Makanya waktu kemarin ketemu sama mas Gibran enggak ngomongin sama sekali soal pilkada, soal nitip PKB di Solo raya dan sebagainya, dan Cak Imin merasa Gibran termasuk pemimpin masa depan," kata Huda.

Diketahui, Cak Imin bertemu Gibran di rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Selasa (20/6).

Usai pertemuan, Cak Imin secara terang-terangan meminta tolong pada Wali Kota Solo yang sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka untuk membantu suara PKB di Solo. Pasalnya saat ini PKB tidak memiliki kursi sama sekali di DPRD Kota Solo.

Cak Imin menginginkan agar di kota Solo ada perolehan kursi dari PKB. Mengingat selama dua periode terakhir, PKB tidak mendapatkan kursi sama sekali di DPRD Kota Solo. Untuk itu dirinya meminta bantuan dari Gibran. 

”Ya minimal ada kursi lah, sekarang nol di sini,” ujarnya. 

Sebelumnya, DPP PKB melarang Ketua Umumnya sekaligus bakal calon presiden (capres) Muhaimin Iskandar, mengeluarkan pernyataan terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Rapat pleno DPP akhirnya memutuskan agar Gus Muhaimin mulai hari ini dipingit. Kalau Bahasa Jawa, dipingit tidak boleh berbicara soal pilpres," kata Juru Bicara PKB Yusuf Chodlori, Senin (19/6).

Menurut Chodlori, Gus Muhaimin hanya cukup mendelegasikan setiap pernyataan politiknya kepada pengurus DPP PKB.

"Gus Muhaimin ibarat pengantin. Dalam tradisi Jawa, pengantin itu harus mulai masuk kamar, mulai berbenah, siap-siap. Oleh para kiai dan dewan syuro, Gus Muhaimin diminta tidak bicara soal pilpres," tegasnya.