Bupati-Kades Gowa Kunjungi Jateng, Belajar ke Ganjar Soal Pembangunan Desa
ERA.id - Bupati Gowa di Sulawesi Selatan (Sulsel) Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni bersama 250 camat, PKK, dan kepala desa (kades) se-Kabupaten Gowa mengunjungi Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Mereka sengaja datang untuk melakukan studi tiru langsung kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tentang pembangunan desa di Provinsi Jateng.
Menurut Adnan, di bawah kepemimpinan Ganjar, desa-desa yang ada di Provinsi Jateng terus mengalami kemajuan. Proses kemajuan itulah yang menjadi dasar Adnan beserta rombongan belajar kepada Ganjar.
“Melihat desa-desa di Jawa Tengah ini banyak yang maju. Sehingga untuk mendorong desa yang ada di Kabupaten Gowa menjadi lebih maju, maka harus dilakukan studi tiru di Jawa Tengah,” kata Adnan di Gedung Gradhika Bhakti Pradja, Kota Semarang, Jateng, Kamis (22/6/2023).
Adnan mengatakan, studi tiru ini merupakan salah satu upaya pembangunan yang sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yakni melakukan pembangunan mulai dari pinggir, dari desa-desa.
“Kita berharap sama-sama kemajuan desa mulai dari pinggir, sesuai dari visi Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Adnan.
Sementara, Ganjar menyambut baik kedatangan jajaran Pemkab Gowa untuk belajar pembangunan desa. Selama ini, kata Ganjar, Provinsi Jateng terus membangun desa dengan inovasi desa wisata hingga desa antikorupsi.
“Terus kemudian ada yang punya kreativitas dengan potensi-potensinya. Sekarang coba kita kembangkan antarprovinsi dan Gowa adalah salah satu yang kemudian merespons dengan bagus,” kata Ganjar.
Ganjar berharap, apa yang disampaikannya terkait pembangunan desa bisa bermanfaat untuk jajaran Kabupaten Gowa. Namun demikian, Ganjar menyebut juga banyak belakar dari Gowa tentang pembangunan desa.
“Mudah-mudahan nanti saling belajar dan pengalaman-pengalaman baik saling kita tukarkan. Kita belajar dari Gowa, dan Gowa belajar dari Kabupaten atau desa yang ada di Jawa Tengah,” pungkas Ganjar.
Sebagai informasi, selama dua periode kepemimpinannya Ganjar terus mengupayakan kemajuan daerah dengan membangun 10 ribu jalan desa, meluncurkan desa antikorupsi, hingga mengucurkan Rp1,7 triliun untuk mengangkat perekonomian desa.
Mereka sengaja datang untuk melakukan studi tiru langsung kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tentang pembangunan desa di Provinsi Jateng.
Menurut Adnan, di bawah kepemimpinan Ganjar, desa-desa yang ada di Provinsi Jateng terus mengalami kemajuan. Proses kemajuan itulah yang menjadi dasar Adnan beserta rombongan belajar kepada Ganjar.
“Melihat desa-desa di Jawa Tengah ini banyak yang maju. Sehingga untuk mendorong desa yang ada di Kabupaten Gowa menjadi lebih maju, maka harus dilakukan studi tiru di Jawa Tengah,” kata Adnan di Gedung Gradhika Bhakti Pradja, Kota Semarang, Jateng, Kamis (22/6/2023).
Adnan mengatakan, studi tiru ini merupakan salah satu upaya pembangunan yang sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yakni melakukan pembangunan mulai dari pinggir, dari desa-desa.
“Kita berharap sama-sama kemajuan desa mulai dari pinggir, sesuai dari visi Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Adnan.
Sementara, Ganjar menyambut baik kedatangan jajaran Pemkab Gowa untuk belajar pembangunan desa. Selama ini, kata Ganjar, Provinsi Jateng terus membangun desa dengan inovasi desa wisata hingga desa antikorupsi.
“Terus kemudian ada yang punya kreativitas dengan potensi-potensinya. Sekarang coba kita kembangkan antarprovinsi dan Gowa adalah salah satu yang kemudian merespons dengan bagus,” kata Ganjar.
Ganjar berharap, apa yang disampaikannya terkait pembangunan desa bisa bermanfaat untuk jajaran Kabupaten Gowa. Namun demikian, Ganjar menyebut juga banyak belakar dari Gowa tentang pembangunan desa.
“Mudah-mudahan nanti saling belajar dan pengalaman-pengalaman baik saling kita tukarkan. Kita belajar dari Gowa, dan Gowa belajar dari Kabupaten atau desa yang ada di Jawa Tengah,” pungkas Ganjar.
Sebagai informasi, selama dua periode kepemimpinannya Ganjar terus mengupayakan kemajuan daerah dengan membangun 10 ribu jalan desa, meluncurkan desa antikorupsi, hingga mengucurkan Rp1,7 triliun untuk mengangkat perekonomian desa.