Selain Jembatan Ponulele, ini Bangunan yang Rusak di Sulteng
Mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura yang ada di Jalan Emy Saelan ambruk. Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berlokasi di Jalan Pattimura juga rata dengan tanah. Dari 80 kamar yang ada, 76 kamar sedang terisi tamu yang menginap.
Arena Festival Pesona Palu Nomoni juga rusak. Ada seratusan orang pengisi acara --sebagian penari-- yang nasibnya belum jelas hingga kini.
RS Anutapura berlantai empat juga roboh. Belum lagi jalur trans Palu-Poso-Makassar yang hingga kini masih tertutup longsor.
Bandara di Palu juga belum bisa digunakan. Bagian tower lantai 4 runtuh, seluruh peralatan komunikasi rusak. Termasuk pemancar radio, jaringan Usat dan radar serta VOR yang belum berfungsi. 500 meter dari 2.500 meter landasan pacu yang tersedia, retak. Akibatnya pesawat jet berukuran besar tak bakal bisa mendarat di sini.
Pelabuhan Pantoloan di Kota Palu juga mengalami kerusakan paling parah. Quay crane (kran peti kemas) yang biasa digunakan untuk bongkar muat peti kemas, roboh. KM Sabuk Nusantara 39 di sekitar Pelabuhan Wani juga masuk ke daratan sejauh 70 meter terbawa tsunami.
Gempa maha kuat disusul tsunami ini sudah mengakibatkan 48 orang meninggal. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah karena masih hasil informasi sementara yang dikumpulkan hingga pukul 10.00 WIB tadi. Jenazah yang ditemukan tersebar di beberapa titik di Kota Palu dan Donggala. Seluruh jenazah saat ini berada di RS Woodward Palu (2 orang), RS Budi Agung Palu (10 orang), RS Samaritan Palu (6 orang), RSUD Undata Palu (30 orang).