'Gerilya' Rengginang ke Luar Negeri
"Kami sudah memproduksi makanan ringan khas Sunda ini sejak 10 tahun yang lalu dan Alhamdulillah ternyata panganan dari Desa Panumbangan, Kecamatan Jampang Tengah ini sudah masuk pasar Internasional seperti Jepang dan Prancis," kata perajin makanan ringan tersebut, Lilis di Sukabumi, Minggu (30/9/2018).
Menurutnya, produk makanan tradisional tersebut bisa masuk ke Jepang dan Prancis ini bukan secara ekspor murni tetapi bantuan dari saudaranya yang kebetulan bekerja di luar negeri. Sehingga secara rutin melalui kerabatnya dan rekannya itu ia mengirim makanan itu ke luar negeri dan ternyata sangat disukai.
Namun demikian, pihaknya belum bisa memproduksi dalam jumlah banyak karena keterbatasan bahan baku dan sumber daya manusia (SDM). Bahkan pihaknya juga belum bisa memenuhi permintaan lokal yang terus membludak.
Belum lama ini, ia pun mencoba menjualnya melalui jejaring atau media sosial, tetapi dihentikan dahulu karena tidak bisa memenuhi permintaan. Maka dari itu, penjualannya untuk sementara ini secara manual atau offline dan hasilnya pun lumayan besar.
Untuk harganya pun relatif murah satu bungkus rengginang, lantak dan sale dihargai Rp10 ribu hingga Rp15 ribu. Khusus untuk rengginang ada beberapa varian rasa yang biasanya hanya asin saja, sekarang sudah ada manis, terasi, ayam bawang, ketan hitam dan pedas.
"Makanan tradisional ini sekarang diburu oleh masyarakat baik dari dalam maupun luar Sukabumi. Kami pun ingin mengembangkan lagi baik dari segi produksi maupun kualitas kemasan," tambahnya.
Lilis mengatakan untuk omzetnya lumayan bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan pekerjanya. Jika sudah ada modal lebih dan SDM produknya ini ingin memproduksinya secara besar sehingga permintaan dari luar negeri khususnya lokal bisa terpenuhi.