Zuckerberg Luncurkan Media Sosial Baru untuk Saingi Twitter: Selamat Datang Threads!
ERA.id - Mark Zuckerberg baru saja meluncurkan media sosial pendamping Instagram bernama Threads untuk menantang Twitter milik Elon Musk pada hari Rabu (5/7/2023).
"Ayo lakukan ini. Selamat datang di Threads," Zuckerberg mengunggah di aplikasinya itu sambil menyematkan emoji api. Dia mengatakan Threads mencatat 5 juta pendaftaran dalam dua jam pertama setelah rilis.
Sama seperti Twitter, aplikasi ini menampilkan teks pendek yang dapat disukai, dikirim ulang, dan dibalas oleh pengguna, meskipun tidak menyertakan kemampuan pesan langsung apa pun. Panjang postingan bisa mencapai 500 karakter serta dapat menyertakan tautan, foto, dan video hingga lima menit, menurut postingan blog Meta.
Ini tersedia di lebih dari 100 negara di App Store Apple dan Google Play Store, kata posting blog itu.
Sementara Threads diluncurkan sebagai aplikasi mandiri, pengguna dapat masuk menggunakan kredensial Instagram mereka dan mengikuti akun yang sama. Di Instagram sendiri sudah ada lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan.
"Investor pasti sedikit bersemangat tentang prospek bahwa Meta benar-benar memiliki 'Twitter-Killer'," kata Danni Hewson, kepala analisis keuangan di perusahaan platform investasi AJ Bell seperti dilansir dari CNA.
Saham Meta ditutup naik 3 persen pada hari Rabu menjelang peluncuran, melampaui kenaikan perusahaan teknologi pesaing karena pasar yang lebih luas melemah.
Threads muncul setelah Zuckerberg dan Musk saling bersitegang selama berbulan-bulan dan bahkan saling menantang satu sama lain dalam pertandingan bela diri campuran di Las Vegas.
Musk membeli Twitter seharga US$44 miliar Oktober lalu, tetapi nilainya anjlok karena menghadapi eksodus pengiklan di tengah pemotongan staf besar-besaran dan kontroversi moderasi konten. Langkah terbarunya melibatkan pembatasan jumlah tweet yang dapat dibaca pengguna per hari.
Zuckerberg, dalam unggahan Threads berikutnya, membahas tantangan tersebut. "Saya pikir harus ada aplikasi percakapan publik dengan 1 miliar+ orang di dalamnya. Twitter memiliki kesempatan untuk melakukan ini tetapi belum berhasil. Mudah-mudahan kita akan melakukannya," tulisnya.