Tagihan Asuransi Akibat Kerusuhan di Prancis Meledak Hingga Lebih dari Rp10 Triliun
ERA.id - Kerusakan akibat kerusuhan yang dipicu pembunuhan seorang remaja oleh polisi di Prancis telah menyebabkan tagihan asuransi sebesar US$715 juta (sekitar Rp10,6 triliun), demikian disampaikan oleh lembaga industri pada hari Selasa (11/7/2023).
Pemerintah Prancis berjuang menghadapi kerusuhan berhari-hari setelah seorang petugas polisi menembak mati remaja keturunan Afrika Utara bernama Nahel M (17) selama pemeriksaan lalu lintas di pinggiran Paris pada 27 Juni. Pembunuhan tersebut membangkitkan kembali tuduhan rasisme sistemik yang sudah lama ada di Prancis.
Setidaknya terdapat 11.300 klaim asuransi terkait dengan kerusuhan tersebut, kata kepala federasi France Assureurs, Florence Lustman.
Sekitar sepertiga dari kerusakan yang diajukan klaimnya terjadi pada properti otoritas lokal, kata France Assureurs seperti dilansir dari CNA.
Awal bulan ini, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mendesak perusahaan asuransi untuk memperpanjang batas waktu pengajuan klaim.
Kerusuhan tersebut menjadi yang paling intens di Prancis dalam hampir dua dekade terakhir, dengan mobil-mobil dibakar, banyak bangunan rusak, dan ruang publik dihancurkan di seluruh negara.
Minggu lalu, sebuah komite PBB menyerukan kepada Prancis untuk memastikan penyelidikan atas pembunuhan Nahel dilakukan "secara menyeluruh dan tidak memihak".