Terkuak, Keluarga Sebut Bripda Ignatius Kerap Dicekoki Miras oleh Seniornya di Densus 88
ERA.id - Pengacara keluarga anggota Densus 88 Antiteror Polri, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Jajang menyebut kliennya sering dicekoki minuman keras (miras) oleh seniornya sebelum tewas.
"Seniornya itu sering memaksa almarhum Bripda Ignatius untuk minum minuman keras dan sering cekokin minuman keras kepada almarhum. Padahal almarhum tidak suka dan tidak minum minuman keras atau beralkohol," kata Jajang kepada wartawan dikutip Senin (31/7/2023).
Jajang menyebut senior Bripda Ignatius kesal dan jengkel karena korban sering menolak ikut minum miras. Korban juga sering cerita ke kekasihnya jika takut dengan perilaku seniornya.
Keluarga pun menduga Bripda Ignatius dibunuh karena menolak ikut bekerja sama dalam bisnis senjata api (senpi) ilegal.
Sebelum kejadian tewasnya Bripda Ignatius di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), keluarga menduga kedua tersangka, yakni Bripda IMS dan Bripka IG sudah merencanakan untuk melakukan pembunuhan.
"Kami duga (Bripda Ignatius) ditembak dengan menodongkan senpi langsung ke arah yang mematikan. Jadi bukti-bukti komunikasi WA (WhatsApp) antara orang tua almarhum, pacar almarhum, itu masih kami simpan," ucapnya.
Terpisah, Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan menyebut polisi belum mendapat info betul tidaknya korban sering dipaksa minum miras. Surawan menerangkan kasus ini masih dalam penelusuran.
Polisi akan memeriksa keluarga Bripda Ignatius untuk mendalami kasus ini pada pekan ini.
"Belum ada keterangan ke arah sana ya, kita juga baru mau rencana meminta keterangan pihak keluarga korban," ujar Surawan.