Sering Dikucilkan, Begini Pentingnya Dukungan dan Kepedulian Bagi Penderita Psoriasis
ERA.id - Psoriasis merupakan suatu penyakit autoimun yang tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga sendiri dan seluruh bagian tubuh penderitanya. Penyakit ini membuat kulit penderitanya bersisik, menebal, mudah terkelupas, dan terkadang merasa gatal.
Meskipun tidak menular, namun data yang dihimpun oleh Kelompok Studi Psoriasis Indonesia (KSPI) yang berada di bawah naungan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), menyatakan sekitar dua hingga tiga persen penduduk Indonesia menderita psoriasis.
Para penderita psoriasis sering kali mendapat diskriminasi atas stigma yang berkembang tentang penyakit tersebut. Melalui hal ini, ERHA, yang memiliki fokus di bidang kesehatan sosial meluncurkan program ERHA A3: Action, Amplification, Alliance yang memberikan dukungan dan kepedulian terhadap penderita penyakit psoriasis.
Acara yang dihadiri hampir 100 peserta psoriasis digelar di Bumi Sangkuriang, Bandung, untuk memberikan kesempatan bagi mereka berdiskusi dengan dokter spesialis kulit. Ini juga menjadi wadah bagi mereka untuk saling berbagi cerita dan perjalan hidup dengan penyakit tersebut.
"Kami percaya kesehatan adalah hak dasar manusia agar dapat hidup berdaya. Melihat teman-teman dengan psoriasis yang kerap mendapatkan diskriminasi akibat stigma yang berkembang tentang penyakit yang mereka idap, kami tergerak untuk memberikan pendampingan hingga fasilitas berobat yang baik bagi pasien sekaligus memberikan edukasi bagi masyarakat terkait psoriasis yang merupakan penyakit tidak menular," kata Corporate Affairs Director Arya Noble Group, Andreas Bayu Aji di keterangan resmi.
Salah satu penderita psoriasis pun mengaku bahwa ia memang kerap dikucilkan dari lingkungan karena penyakit yang dideritanya itu. Ini membuat dukungan dan kepedulian, serta pertemuan dengan sesama penderita sangat penting bagi mereka.
"Saya hari ini sangat senang. Biasanya saya hanya sendirian diam di rumah merasa kesepian dan dikucilkan oleh tetangga. Namun hari ini saya bisa berkumpul dengan teman-teman yang punya perjuangan yang sama. Saya merasa mereka lebih memahami apa yang saya rasakan karena mereka juga punya penyakit yang sama," tutur Yati Supriyati, salah satu penderita psoriasis.