Tuan Guru Bajang: Jangan Idolakan Orang yang Gemar Berkata Kasar
ERA.id - Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI), Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, meminta masyarakat untuk tidak mengidolakan orang yang gemar berkata kasar.
"Orang bersuara keras, menggunakan diksi kasar jangan dijadikan model. Jangan mengidolakan yang seperti ini, jangan ikuti wacana ketika tak paham," kata TGB Muhammad Zainul Majdi saat membuka Kongres Himpunan Mahasiswa (Himmah) NWDI X di Mataram, Jumat (4/8/2023).
Ia mengatakan ucapan dengan diksi kasar yang terjadi di tahun politik, tidak perlu diikuti. Bahkan, Ketua Harian Nasional Partai Perindo ini menyinggung ada tokoh yang menyampaikan ucapan buruk kemudian menjustifikasi.
Karena itu, sebagai tuan guru, ustad, dosen harus hadirkan hal-hal yang baik. "Menyuarakan dengan suara yang baik. Jangan idealisme menjadi rusak karena kedengkian dam kebencian," ujarnya.
Mantan Gubernur NTB ini melanjutkan, tantangan sebagai bangsa setiap lima tahun ada ketegangan karena kontestasi politik.
"Sampaikan suara (Himmah NWDI) untuk ajakan perdamaian. Kalau satu tak terasa, kalau banyak akan terasa. Sebarkan nilai kedamaian," terang TGB.
Dalam kongres yang mengambil tema mewujudkan spirit Islam moderat yang inovatif untuk Indonesia maju ini, TGB mengingatkan, dalam sebuah penelitian anak muda Indonesia punya masalah mental, depresi, dan kecemasan. Jumlahnya mencapai 30 persen.
"Salah satu pemicu adalah mengkonsumsi berita negatif," urainya.
Menurut TGB, Indonesia adalah penduduk terbesar kelima Indonesia, pada tahun 2050 jadi kekuatan ekonomi keempat. "Bila 30 persen mengalami masalah mental. Aktivitas ekonomi Indonesia meningkat, yang melaksanakan memiliki masalah mental," ucapnya.
Pada kesempatan itu, TGB mengapresiasi kepada Pimpus Himmah NWDI hasil kongres ke IX. Ia meminta ketika organisasi telah purna, harus segera dengan sungguh-sungguh pada hal yang lain dengan penuh kesungguhan.
"Dengan tujuan untuk mencari ridha Allah," katanya.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini mengatakan, Himmah dalam bahasa Arab adalah kesungguhan, meski ini kepanjangan dari himpunan mahasiswa. Ini sebenarnya Almaghfurlah TGKH M Zainuddin Abdul Madjid itu meletakkan tentang kesungguhan.
"Dalam semua landskap pendiri annual diajarkan maulanasyeikh dilakukan dengan kesungguhan. Modal perjuangan itu menunjukkan kebaikan," tambahnya.