Kritisi IMF, Rizal Ramli: Harusnya Bisa Lebih Hemat
"Menyambut acara Bank Dunia di Bali itu, dari segi biaya terlalu besar mencapai Rp830 M, estimatenya nyaris 70 juta dolar AS. Padahal 10 juta dolar AS juga sudah cukup," kata Rizal Ramli usai diskusi ekonomi di kediaman Prabowo Subianto, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018).
Rizal melihat anggaran yang dikeluarkan Indonesia terlalu boros. Menurutnya sebagai tuan rumah Indonesia hanya perlu menyediakan venue, dan akomodasi saja.
"Sebagai tuan rumah kan cukup menyediakan venue, makanan dan cemilan semacam potato chip juga sudah cukup, malah kalau mau makan yang mewah bayar sendiri. Urusan transportasi jemputan, pemerintah bisa menghemat pengeluaran dengan klien mereka yang paling kaya agar meminjamkan mobil untuk penjemputan peserta pertemuan IMF-WB," jelas Rizal.
Ia mengaku prihatin mengapa Indonesia terlalu mewah untuk acara semacam itu dibandingkan dengan kondisi korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Menurutnya anggaran dana itu bisa lebih dihemat untuk keperluan yang lebih penting.
"Cara-cara semacam itu kan bisa menghemat anggaran, jujur sedih sekali di tengah suasana yang penuh keprihatinan dari bencana alam di Palu, Donggala dan Lombok. Semangat jor-joran kemewahannya tidak berhenti,"
"Kan bisa anggaran itu dilarikan untuk Donggala, Palu dan Lombok karena masih banyak yang belum dikerjakan," imbuh pria yang punya jurus rajawali ngepret itu.
Selain itu, bersama tim ekonomi yang tergabung dalam koalisi pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Rizal mengaku tak akan mengirimkan wakilnya dalam ajang pertemuan Bank Dunia itu.
"Sebagai salah satu langkah penghematan, kami dari koalisi tidak akan mengirimkan satu wakil ekonomi pun untuk ikut dalam acara itu," pungkas Rizal.
Supaya kalian tahu, anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk menyiapkan acara IMF-World Bank Annual Meetings mencapai Rp810 miliar. Acara itu akan digelar di Bali pada 12-14 Oktober mendatang.