Indonesia Dapat Bantuan Dana Asing Rp220 miliar untuk Sulteng
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan, 18 dari 25 negara itu adalah Korea, Jepang, Swiss, Singapura, Tiongkok, Qatar, Turki, India, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Inggris, Selandia Baru, Australia, Rusia, Pakistan, Denmark dan Amerika Serikat
Fachir mengatakan, sebagian sumbangan ini akan diarahkan untuk bantuan tanggap darurat. Setelah masa tanggap darurat (10 hari) dilewati, bantuan ini akan digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Saat ini, beberapa kementerian dipersiapkan untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. Untuk rehabilitasi akan disiapkan mekanismenya. Bentuknya masih pledge belum semua disalurkan. Penentuannya di bawah koordinasi Menko Polhukam," di Graha BNPB, Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (6/10/2018).
Paparan bantuan dari negara sahabat untuk Sulteng. (Mery/era.id)
Selain bantuan pledge dana tadi, pemerintah juga menerima bantuan angkutan udara yang disesuaikan dengan kondisi di lokasi bencana, di antaranya, bisa mendarat di runway 2.000 meter atau dengan spesifikasi mirip Boeing 737 atau di bawahnya.
Fachir mengatakan, untuk pesawat sudah ada enam pesawat yang langsung kembali, dan ada tujuh pesawat yang masih beroperasi untuk membantu transportasi.
"India ada yang stay ada yang kembali. Vietnam kembali, Malaysia stay, Inggris kembali, Selandia Baru stay. Memang sejak awal kita komunikasikan, alat transportasi ini penting untuk barang-barang dan orang-orang yang sudah kita siapkan," kata dia.