Hottest Issue Siang, Selasa 9 Oktober 2018
1. Said Iqbal Diperiksa di Kasus Ratna
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terkait kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
Said Iqbal mengaku belum tahu alasan polisi memanggilnya. Namun ia mengatakan surat panggilan telah diterimanya pada Sabtu 6 Oktober 2018 lalu.
2. Aksi Massa Kawal Pemeriksaan Amien Rais
Polisi menjadwalkan ulang pemeriksaan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais terkait dengan berita bohong yang diutarakan Ratna Sarumpaet pada Rabu (10/10) besok, alumni 212 akan menggelar aksi mengawal dan mendampingi Amien Rais.
Menurut Ketua Persaudaraan PA 212 Slamet Ma'arif, pengawalan terhadap Amien Rais merupakan wujud solidaritas. Apalagi, Amien Rais sendiri merupakan ketua dewan penasihat di PA 212.
Setidaknya, kata Slamet, massa pendamping pemeriksaan Amien Rais berjumlah 500 orang, mereka akan berkumpul di masjid Al Munawar, Pancoran dengan (salat) Dhuha bersama dan doa bersama, baru kemudian bertolak mengantar Amien Rais ke Polda Metro Jaya.
3. Dolar AS Nyaris Rp15.300
Nilai dolar Amerika Serika (AS) terus mengalami penguatan terhadap sejumlah mata uang negara berkembang, salah satunya Indonesia. Bahkan mata uang Paman Sam ini nyaris menyentuh angka Rp15.300 per dolar AS.
Selasa (9/10/2018), dolar AS dibuka di Rp 15.220 dan terus naik hingga mencapai posisi tertingginya di Rp 15.235. Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS sudah menguat terhadap rupiah sebesar 12,25 persen.
Tapi nyatanya, rupiah bukanlah satu-satunya mata uang yang mengalami pelemahan. Kondisi ini juga dialami sejumlah mata uang di negara Asia Tenggara, seperti ringgit Malaysia dan bath Thailand.
4. Bahaya Perubahan Iklim
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memprediksi adanya kenaikan suhu iklim global hingga 1,5 derajat celcius pada 2030-2052. Laporan ini sekaligus melengkapi prediksi-prediksi mengerikan soal penderitaan umat manusia di masa depan, termasuk soal kemiskinan luar biasa di tahun tersebut.
Dalam laporan tersebut, IPCC menyimpulkan sejumlah poin terkait peningkatan suhu global di masa mendatang. Pertama, salah satu indikator pengukur angka 1,5 derajat itu adalah interaksi manusia dengan lingkungannya.
Yang kedua adalah soal pemanasan global yang bersumber dari emisi antropogenik dari periode pra industri yang akan menimbulkan dampak panjang dalam sistem iklim dunia. Dan yang terakhir adalah angka risiko perubahan iklim terhadap alam dan manusia lebih tinggi dibanding laporan-laporan sebelumnya.
5. Indonesia Tak Ngutang ke IMF
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, IMF hanya memberi pinjaman buat negara-negara yang sedang mengalami krisis neraca pembayaran. Sedangkan Indonesia? Kondisi ekonomi negeri ini, dipastikan Sri Mulyani, dalam keadaan baik.
Dalam acara Annual Meetings IMF-World Bank di Westin Resort Bali International Conference Center (BICC), Senin (8/10) kemarin, Sri Mulyani mengakui kalau perekonomian dunia sedang dalam penyesuaian. Tapi jangan diartikan juga Indonesia masuk dalam kondisi krisis.
Baca Juga : Mengapa Amien Jadi Tokoh Pertama yang Dipanggil?