Digawangi Tyo Nugros, DIRECT ACTION Rilis Musik Electro Rock Lewat Polydemic
ERA.id - Duo Electro Rock band DIRECT ACTION, yang digawangi Tyo Nugros dan Joseph Saryuf, kembali membuat gebrakan dalam genre musik electro rock di Indonesia. DIRECT ACTION merilis karya kedua bertajuk "Polydemic".
Menjadi rilisan kedua di tahun 2023, “Polydemic” yang merupakan EP (Extended Play) dari band ini. EP ini berisikan dua lagu yang kental dengan nuansa elektro, dengan judul “Polydemic” dan “Masonethics” dengan durasi tiap lagu lebih dari enam menit.
“Polydemic” yang berperan sebagai leading single dalam EP ini, memberikan pesan dalam tiap aransemen bahwa suatu hal yang berurutan, tertata rapi, dan terkonstruksi–dengan mudahnya dan sekejap mata, bisa menjadi berantakan, kacau, dan abstrak.
Dan sebagai manusia, konstruksi dan dekonstruksi adalah bagian dari kehidupan yang tidak dapat dilepaskan. Sebagai punggawa dan drummer DIRECT ACTION, Tyo Nugros menjelaskan bahwa "Polydemic" diciptakan dengan efek musikal yang menarik.
"Secara musikal, ada istilah polyrhythm (bahasa inggris dari poliritmik), di mana dua atau lebih pola ritme yang berbeda dimainkan secara bersamaan. Dan menciptakan perasaan yang kompleks namun bervariasi dalam musik. Poliritmik sering juga digunakan dalam musik etnis. Dan komposer modern menggunakannya untuk menciptakan efek musikal yang lebih menarik," kata Tyo dalam siaran resmi yang diterima ERA.
Lalu, kata Tyo, dengan efek musikal yang lebih menarik, pendengar akan mendapat sensasi jauh lebih menarik. Bahkan, kata Tyo, ekspektasi penggemar akan runtuh bila sudah mendengarkan secara keseluruhan lagu ini.
"Apabila anda mendengarkan ‘Polydemic’ dari awal hingga akhir, ada beberapa bagian yang membangun perasaan pendengar, lalu 'BOOM!', ekspektasi anda tentang arah lagu akan hancur seketika," sambung Tyo Nugros.
Sementara itu, Joseph Saryuf membagikan berbagai kesulitan terbesar selama pembuatan karya ini. Menurut Joseph, kesulitan itu ada pada transformasi komposisi dari permainan drum Tyo Nugros.
“Dan kesulitan terbesar dari pembuatan single kali ini adalah mentransformasi komposisi mudah menjadi sulit berdasarkan pola poliritmik dari permainan drum Tyo Nugros," pungkas Joseph Saryuf.
Pun menurutnya, semua itu diterjemahkan dengan apik di videoclip DIRECT ACTION kali ini. Cerita tentang lifecycle manusia, dari lahir, sampai dewasa, membangun kehidupan, menghancurkan, lalu me-rebuild everything and destroying everything again and again.
Selain itu, dalam bahasan secara etimologis, DIRECT ACTION mendefinisikan "Polydemic" dari kata 'Poly' yang berarti poliritmik dan 'demic' dari pandemic (bahasa inggris dari pandemi), mengingat bahwa proses pembuatan lagu ini berlangsung di tengah wabah Covid-19.
Sebagai pembawa genre musik Electro Rock di Indonesia, DIRECT ACTION memiliki harapan besar akan musik mereka dalam EP “Polydemic”.
"Semoga band kami dan lagu ini bisa membuka wawasan masyarakat tentang keberadaan musik Electro Rock di Indonesia. Dan kami juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa, Indonesia bisa membuat musik seperti ini. Sudah saatnya kalau dunia lagi membicarakan Electro Rock atau Math Rock – DIRECT ACTION masuk dalam pembicaraan itu. Dan akan lebih baik lagi, jika DIRECT ACTION malah menjadi pendorong adanya pembicaraan tersebut,” Jelas Tyo.
Rilisan EP “Polydemic” juga berisi lagu “Masonethics” yaitu terdiri dari elemen sound dan style bermusik, ada pola ketukan ganjil (odd times signature), ada unsur permainan drum latin dan ada sentuhan musik metal (permainan double bass drum), semua diramu jadi satu.