Waspada Munculnya Covid-19 Pirola, Begini Langkah Tepat Pencegahan Virus di Era Endemi

ERA.id - Varian baru virus Covid-19 bernama 'Pirola' atau subvarian Omicron BA.2.86 kembali menggegerkan publik. Varian ini telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Denmark, Israel, Inggris dan Selandia Baru.

Walau tak menjangkit seluruh dunia, Pirola ditetapkan sebagai varian yang dipantau oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ada beberapa gejala covid varian baru ini yang perlu kamu ketahui, seperti hidung meler atau tersumbat, sakit kepala, kelelahan, bersin, sakit tenggorokan, batuk, hingga perubahan pada indera penciuman. Lantas bagaimana pencegahan Covid-19 di era endemi saat ini?

Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., PhD, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyampaikan langkah pencegahan Covid-19 di era endemi. Cara pencegahan tak berbeda seperti pandemi Covid-19 sebelumnya.

"Jadi memang ada beberapa cara pencegahan dari risiko Covid-19 di era endemi," ujar Prof Wiku, melalui acara webinar 'Sadari, Siaga, Solusi Terhadap Mutasi Virus Pada Masa Endemi COVID-19' pada Rabu (30/8/2023).

Acara webinar 'Sadari, Siaga, Solusi Terhadap Mutasi Virus Pada Masa Endemi COVID-19'

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melengkapi vaksinasi Covid-19 hingga booster kedua.

"Pertama, kita tetap melengkapi vaksinasi Covid-19 sampai booster kedua, apalagi buat yang rentan seperti anak-anak, lansia dan penyakit komorbid," ungkapnya. 

Hal kedua yang perlu diterapkan adalah tetap menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dan membawa handsanitizer.

"Kita tetap menjaga kesehatan kebersihan dan mencuci tangan supaya terhindar dari virus," bebernya.

Yang terakhir, Prof Wiku meminta agar selalu menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit atau berisiko menularkan Covid-19.

"Terhindar dari orang sakit apalagi orang yang teridentifikasi mengalami Covid-19," ucapnya.

Tak hanya itu, Prof Wiku mengatakan seseorang melakukan vaksinasi harus spesifik. Selain itu, masyarakat Indonesia harus melakukan inovasi dengan pembelajaran yang didapatkan di masa pandemi Covid-19 lalu.

"Kita perlu mempertahankan resiliensi dengan pengawasan serta testing Covid-19. Jika keadaan darurat terjadi, tingkatkan inovasi pembelajaran selama pandemi," imbuhnya. 

Prof Wiku meminta agar masyarakat Indonesia selalu melakukan upaya deteksi, pencegahan serta pengobatan penyakit menular, termasuk Covid-19.

"Seperti pengobatan lainnya harus diperhatikan. Kesiapsiagaan pandemi yang datang dan persiapkan kebijakan mengenai kesehatan," lanjutnya.

Selain itu, Prof Wiku meminta masyarakat Indonesia tetap menerapkan langkah pencegahan Covid-19, meski sudah memasuki masa endemi dan tidak ada pelonjakan.

"Masyarakat dihimbau tetap menjalankan langkah tersebut. Lakukan hal itu supaya berjalan lancar dan tidak kembali ke kita semua," tutupnya.