Gempa 6,3 SR Situbondo Saat Warga Tertidur Lelap
Data sementara dampak gempa, tiga warga Sumenep meninggal dunia. Mereka adalah Nuril Kamiliya (L/7); Nadhar (P/55); Laki-laki Dewasa (masih identifikasi). Seluruh korban berasal dari desa yang sama, Desa Prambanan, Kec. Gayam-Sumenep. Kawasan ini memang menjadi daerah yang terdampak paling parah dari gempa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho bilang, korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Kejadian gempa Kamis dini hari tadi memang terjadi saat korban dan warga lainnya sedang tidur sehingga tidak bisa menyelamatkan diri.
BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Sumenep masih melakukan pendataan. Namun beberapa rumah dan masjid di Sumenep mengalami kerusakan.
Salah satu kerusakan di rumah warga di Sumenep (Kredit foto: Sutopo)
Salah satu kerusakan di rumah warga di Sumenep (Kredit foto: Sutopo)
Gempa ini berasal dari laut. Terletak di koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur pada kedalaman 12 km dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa ini terasa di seluruh wilayah Jawa Timur meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kab. Pasuruan Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Kab. Malang, Kab. Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kab. Mojokerto, dan Kota Mojokerto. Paling kuat dirasakan masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama 2-5 detik.
Berdasarkan analisis, gempa yang dirasakan masuk kategori ringan hingga sedang. Secara umum tidak banyak dampak kerusakan akibat gempa.