Sekjen PDIP Minta Kader Sibuk Urusi Partai dan Rajin Baca Buku: Bukan Rajin Bicarakan Kelemahan Orang Lain

ERA.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Provinsi Banten di Kantor DPD PDIP Banten di Kota Serang, Minggu (10/9/2023).

Dalam Rakerda ini, hadir Ketua DPP Ribka Tjiptaning bersama jajaran pengurus PDIP se-Provinsi Banten yang dipimpin Ketua DPD Ade Sumardi.

Sejumlah anggota DPR RI daerah pemilihan Banten hadir, antara lain Marianus Gea, Rano Karno, M. Hasbi Asyidiki Jayabaya, dan Ihsan Sulistyo, dan Ananta Wahana.

Pada kesempatan itu, Hasto mengajak kader DPD PDIP Banten untuk berani berimajinasi dan rajin membaca buku seperti yang pernah dilakukan Proklamator RI Bung Karno.

“Kader PDI Perjuangan, kita harus menjadi sosok kader yang rajin membaca buku, rajin berdiskusi, bukan rajin membicarakan kelemahan orang lain, sirik, tetapi rajin memperbicangkan hal-hal yang positif untuk Partai,” kata Hasto dalam sambutannya dikutip dari Antara, Minggu (10/9/2023).

Hasto mengatakan kader PDIP harus belajar dari Bung Karno soal semangat perjuangan dan kepemimpinan intelektual.

Hasto mencontohkan Gedung DPD PDIP Banten ini juga sebenarnya dibangun berdasarkan kekuatan imajinasi yang kemudian direalisasikan.

Konsepsi tentang pembangunan kantor Partai juga membuktikan kedaulatan akan parpol di suatu daerah. Dengan kantor Partai, lanjut Hasto, kader PDIP tidak perlu menggelar rapat atau kegiatan di hotel mewah. Cukup di kantor Partai yang sifatnya tertutup dan rahasia sehingga pihak lain tidak tahu.

Hasto melanjutkan kekuatan imajinasi itu juga diterapkan oleh Ketua Umum PDIP Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri. Megawati, lanjut Hasto, sangat menginginkan adanya kapal rumah sakit sehingga Partai membuatkan Kapal Rumah Sakit Terapung Laksamana Malahayati.

“Ini big idea, artinya ide, kita jabarkan menjadi imajinasi. Kami buat desainnya. Lalu begitu ketemu pihak-pihak yang mengatakan PDI Perjuangan ini nasionalis, PDI Perjuangan tidak pernah membeda-bedakan seseorang atas dasar suku agama, status sosial, jenis kelamin, dan sebagainya, PDI Perjuangan ini hebat. Ketika ada orang yang muji-muji kita, kita sampaikan itu. Kita mau bangun kapal, maka orang bergotong royong. Akhirnya kita satu-satunya partai yang punya Kapal Laksamana Malahayati,” tandas Hasto.

Menurut Hasto, kapal tersebut juga menunjukkan sikap PDIP yang ingin membangunkan kesadaran Indonesia sebagai negara poros maritim.

“Jadi, saudara sekalian, kalau anda menggunakan lambang-lambang partai merah hitam. Maka, saudara harus berpikir seperti Bu Mega, seperti Bung Karno,” kata Hasto.