Launching JPM Tanah Abang untuk Momen Setahun Anies

Jakarta, era.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, soft launching Jembatan Penyeberangan Mulitiguna (JPM) atau Skybridge Tanah Abang merupakan langkah yang terburu-buru. Sebab, pembangunannya baru 78 persen dan belum sepenuhnya rampung agar bisa dilalui dan dijadikan lapak para pedagang.

Gembong melihat, launching ini sengaja dilakukan untuk mengejar momen setahun Anies bekerja menjadi gubernur DKI Jakarta yang jatuh pada 16 Oktober.

"Ini kan semua target pengerjaan setahun, jadi apapun yang siap atau tidak siap dalam rangka mengajar momen satu tahun pemerintahannya, semua di-launching," Kata Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).

Gembong memandang, Anies ingin memperlihatkan seolah-olah janji penataan kawasan Tanah Abang tersebut berhasil sebelum masa satu tahun kepemimpinannya.

"Ini hanya sekedar untuk mengelabui masyarakat Jakarta bahwa inilah prestasi yang ditempuh selama 1 tahun. Saya katakan, seolah-olah sudah berhasil tetapi sebetulnya tidak," ujar Gembong.

Tak hanya itu, Gembong juga menganggap, program rumah DP 0 rupiah merupakan program yang juga dipaksakan keluar ke publik. Pasalnya, ia menilai pada program tersebut Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang belum terbentuk.

"DP 0 Rupiah walaupun belum siap BULD-nya belum ada, di-launching, Skybridge walaupun belum selesai di-launching. Ini hanya sekedar untuk mengelabui masyarakat Jakarta bahwa inilah prestasi yang saya tempuh saya dapatkan selama 1 tahun," ucap dia.

Meski demikian, Gembong menyerahkan kepada warga Jakarta untuk menilai apakah program yang digadang Anies tersebut telah dijalankan dengan baik atau tidak.

"Biarlah itu kita serahkan pada warga DKI Jakarta. biar masyarakat yang bisa menilai, Apakah program itu betul sudah berpihak pada rakyat Jakarta belum," ungkapnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) DKI mengadakan soft launching Jembatan Penyeberangan Mulitiguna (JPM) atau Skybridge Tanah Abang, Senin (15/10/2018).

Tapi, meski sudah di-launching, JPM ini belum bisa digunakan. Sebab, saat ini penyelesaiannya baru 78 persen. Harapannya, JPM ini bisa beroperasi pada akhir Oktober.

"Semua masih on the track, walaupun kami perlu menunda. Awalnya memang ditargetkan selesai 15 Oktober, namun untuk keamanan dan keselamatan semua, termasuk pedagang, kita pastikan rampung seluruhnya pada akhir Oktober, itu sudah siap digunakan," kata Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan dalam pernyataan resminya, Senin (15/10/2018).

Saat JPM ini rampung, seluruh pedagang yang ada di ruas jalan Jatibaru akan dimasukkan ke sini.     

Pemprov sudah mengundi 446 dari 650 pedagang yang berjualan di jalan Jatibaru, untuk berdagang di JPM. Sisanya, sebanyak 204 pedagang akan ditempatkan di Blok F Pasar Tanah Abang.

JPM Tanah Abang merupakan jembatan penghubung Stasiun Tanah Abang hingga ke Blok G dan menjadi jembatan antarmoda yang berintegrasi langsung dengan Stasiun Tanah Abang.

Jembatan yang berada tepat di atas jalan Jatibaru ini dibangun sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter dengan biaya Rp35,8 miliar. 

Tag: pemprov dki jakarta tanah abang