Demam Berdarah Sudah Ada Vaksinnya, Harapan Tika Bisono pada Pemerintah: Ini Kesadaran Tidak Perlu Dibayar
ERA.id - Publik figur dan psikolog, Tika Bisono merasa senang lantaran vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) telah beredar di Indonesia. Tika Bisono menceritakan pengalamannya yang pernah terkena DBD pada 2003 silam.
Saat itu, Tika Bisono mengalami beberapa gejala DBD, seperti demam tinggi secara mendadak. Ia mengungkapkan kasus DBD tertinggi terjadi pada tahun 2007. Semenjak saat itu, Tika membuat gebrakan kampanye dari 2007-2013.
"Saya kena DBD pada 2003, tidak ada vaksin, demam tinggi. 2007 seluruhnya kena itu endemi, sampai ratusan (terkena DBD). Data di Jawa Barat ratusan kena," ujar Tika Bisono, saat ditemui di Jl. Prof. DR. Satrio, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, DKI Jakarta pada Rabu (27/9/2023).
"Saya malas ngomong kematian, DBD Indonesia (meledak di tahun) 2007. Kampanye sampai 2013," lanjutnya.
Semenjak terserang DBD, Tika Bisono mengaku mulai mempelajari dan mengenali nyamuk aedes aegypti. Nyamuk aedes aegypti justru lebih senang berada di air bersih yang dibiarkan tergenang.
"Saya banyak belajar, saya pelajari adalah aedes aegypti ini dia biang kerok, hidupnya di air bersih masih sampai sekarang dan masuk tubuh kita menyebabkan demam. Biasanya anak-anak dan dewasa tidak luput dari itu," jelasnya.
Perempuan berusia 62 tahun ini berharap agar pemerintah memberikan vaksin DBD gratis bagi masyarakat Indonesia.
"Saya berharap pemerintah membawa program vaksin DBD sebagai nasional, vaksin covid gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia," paparnya.
"Nggak harus berbayar mahal. Ini kesadaran yang tidak perlu dibayar. Pemerintah harusnya lebih bijaksana. Dengan kami, Dinkes, Menkes, Pemerintah ikut serta dalam hal ini," lanjutnya.