Akademisi UI Kepincut Gagasan Ganjar soal Pangan dan Lingkungan, Bagaimana Menurutmu?

ERA.id - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Hariyadi menilai gagasan di bidang pangan dan lingkungan, bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, unggul dibanding dua pesaingnya.

"Pertama soal pangan dan kedaulatan pangan. Saya kira Ganjar ini cukup berhasil. Kedua, soal lingkungan. Ini menjadi perubahan poin yang menjadi kemudahan Ganjar untuk dieksplorasi lebih jauh," ucap Ade, Kamis kemarin.

Sejak beberapa pekan terakhir, Ganjar telah mulai menyosialisasikan visi-misinya jika ia terpilih sebagai presiden. Termutakhir, Ganjar beradu gagasan dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di acara Mata Najwa yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dalam acara itu, Ade menilai Ganjar tampil meyakinkan saat menawarkan gagasan untuk menjaga stabilitas harga pangan di masa depan. Itu tak terlepas dari kinerja Ganjar yang cukup berhasil membangun kedaulatan pangan di Jawa Tengah saat jadi gubernur.

Hanya saja, Ganjar belum mengelaborasi lebih jauh rencana-rencana konkret untuk membangun infrastruktur penopang produksi pangan.

"Agenda kemandirian pangan pemerintah Jokowi itu lemah dalam infrastruktur penopang produksi pangan," ujarnya.

Di sejumlah forum publik, Ganjar mengungkap tiga strategi utama untuk meningkatkan ketahanan pangan. Pertama, aktivasi birokrasi untuk memantau ketersediaan suplai dan permintaan. Kedua, menggenjot sentra produksi bahan pokok. Ketiga, menyeimbangkan neraca ekspor-impor pangan.

Selain soal pangan, Ade menilai Ganjar juga sebenarnya unggul dalam gagasan merawat kelestarian lingkungan. Namun, ia menyayangkan gagasan Ganjar baru sebatas menyentuh wacana energi hijau dan transformasi penggunaan kendaraan berbahan bakar listrik.

"Padahal, deforestasi kita sangat tinggi. Industrialisasi belum ramah lingkungan dan kemandirian kita untuk bertransformasi ke energi ramah juga belum banyak dieksplorasi lebih lanjut. Padahal, itu bisa jadi nilai jual bagi Ganjar, unggul dari Prabowo dan Anies," tutur Ade.

Khusus terkait lingkungan, Ganjar punya visi-misi untuk memulihkan kondisi alam Indonesia. Ganjar merinci sejumlah rencana, semisal mengurangi emisi karbon, mencetak talenta untuk inovasi, serta mendorong ekonomi hijau dan ekonomi biru.

Menurut Ade, Ganjar perlu merumuskan program unggulan-nya menjadi lebih teknokratik. Dengan begitu, gagasan mengenai stabilitas pangan dan kelestarian lingkungan dan pengurangan emisi gas rumah kaca dan ekonomi hijau serta ekonomi biru lebih terukur.

"Sebab, kalau kita lihat dari semua pengalaman pilpres selama ini antara political planning atau perencanaan politik, yakni menyusun visi-misi antara capres dan cawapres yang didukung oleh pengusung yang diterjemahkan dalam perencanaan pembangunan nasional lima tahunan itu, saya kira koherensi atau keterikatan sangat lemah," jelas dia.

Sepanjang Pilpres, Ade melihat gagasan para capres-cawapres hanya sekadar menjadi dokumen administrasi untuk mencalonkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, gagasan-gagasan itu seringkali tidak konsisten dijalankan saat kampiun pilpres menjabat sebagai presiden.

"Sebaiknya Ganjar merancang pijakan perencanaan pembangunan nasional, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Jadi, kapasitas dalam negara pemerintahan diterjemahkan dalam program-program pemerintahan antara jangka pendek, jangan menengah dan jangka panjang," tambah Ade.

Ade menilai gagasan-gagasan Ganjar juga nisbi bisa diterima di kalangan pemilih pedesaan, karena menawarkan solusi yang menjadi persoalan pemilih pedesaan. Terkait topik, Ade melihat gagasan Ganjar bertarung diperbincangkan publik dengan gagasan bakal capres Anies Baswedan yang nisbi bersemi di pemilih perkotaan.

"Saya melihat ide ketersediaan lumbung pangan dan infrastruktur pertanian yang selama ini digagas Pak Ganjar bisa direplikasi pada konteks nasional. Tapi, gagasan ini harus dirumuskan lebih teknokratik, agar tidak hanya sekadar political campaign saja. Sehingga yang dijanjikan bisa direalisasikan ke dalam program-program yang nyata," ucapnya.

Meski begitu, Ade menilai tak semua gagasan Ganjar jauh lebih baik daripada dua bakal capres lainnya. Menurut dia, gagasan Ganjar di bidang pendidikan bisa disaingi oleh Anies dan Prabowo.